Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebut Belum Ada Komunikasi untuk Bergabung ke Kubu Prabowo, Plt Ketum PPP: Bukan Dagang Kerupuk

Kompas.com - 15/03/2024, 16:38 WIB
Tatang Guritno,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono mengatakan pihaknya belum melakukan komunikasi dengan kubu calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto untuk bergabung dengan Koalisi Prabowo-Gibran.

Ia menekankan, PPP juga belum mendapatkan tawaran apapun terkait kabinet mendatang.

“Kalau tawaran enggak adalah ini kan bukan dagang kerupuk ditawar-tawarin. Enggak lah kalau tawar-tawaran,” sebut Mardiono dihubungi Kompas.com, Jumat (15/3/2024).

Baca juga: PPP Belum Tentukan Sikap soal Hak Angket, Mardiono: Wasit Belum Bunyikan Peluit Panjang

Meski begitu, ia menyebutkan bahwa saat ini hubungan antara PPP dan Partai Gerindra masih terjalin dengan baik.

Hal itu tak lepas dari posisi politik keduanya yang masih sama-sama berada di koalisi pemerintahan Presiden Joko Widodo.

“Tapi kita ini kan Gerindra, PPP, PDI-P semua kan koalisi pemerintah. Kabinetnya juga masih kumpul dalam rapat kabinet. Fraksinya juga masih kumpul ada di DPR. Ya tentu enggak pernah terputus komunikasi,” ucap dia.

Ia juga menyinggung kedekatannya dengan Prabowo yang sudah terjalin puluhan tahun sejak mantan Danjen Kopassus itu berpangkat kolonel.

Baca juga: Soal Hak Angket, Achmad Baidowi: PPP Tak Tergantung Fraksi Lain


Mardiono tak menampik punya kedekatan dengan Prabowo, meskipun komunikasi yang dibangun saat menurutnya belum sampai pada tawaran PPP untuk bergabung dengan Prabowo dan pemerintahan ke depan.

“Saya kenal Pak Prabowo lama, dalam konteks kenal secara personal pribadi, ya kita tokoh-tokoh bangsa ini, apalagi yang senior-senior itu ya, kita ini pasti dulu ada interaksi, apa sajalah,” tutur dia.

“Enggak ada (tawaran). Komunikasi umum sajalah. Biasalah,” imbuh Mardiono.

Diketahui kubu Prabowo-Gibran mengakui tengah membangun komunikasi dengan parpol di luar koalisinya pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Baca juga: Waketum PPP Ingatkan Sandiaga Fokus Kawal Suara ketimbang Bicarakan Langkah Politik Partai

Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Dradjad Wibowo menyebutkan komunikasi baru dilakukan pada layer kedua, artinya di bawah para ketua umum parpol.

Hal serupa juga diungkapkan, Ketua Badan Pembina Organisasi Keanggotaan dan Kaderisasi (BPOPKK) Partai Demokrat Herman Khaeron. Ia mengatakan upaya membentuk koalisi besar dalam pemerintahan mendatang memang dilakukan.

Namun, Herman mengklaim, Partai Demokrat tidak dilibatkan atau mendapatkan misi untuk membangun komunikasi tersebut.

Seperti diketahui, menurut hitung cepat sejumlah lembaga survei, pasangan Prabowo-Gibran unggul jumlah suara dan diprediksi memenangkan Pilpres dalam satu putaran. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangkan Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangkan Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis Lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis Lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Nasional
Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Nasional
Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Nasional
PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

Nasional
Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Nasional
Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Nasional
Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com