Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Hak Angket Pemilu, Ganjar Yakin Tak Akan Berjalan Mulus

Kompas.com - 09/03/2024, 13:38 WIB
Tatang Guritno,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo yakin bahwa pengesahan hak angket DPR RI untuk menyelidiki dugaan kecurangan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 tidak akan berjalan mulus.

Namun, dia memastikan bahwa PDI-P sudah mempersiapkan segala kemungkinan dan siap menghadapi dinamika politik yang terjadi di parlemen nantinya.

“Sebuah proses yang cukup panjang dan saya kira nanti tidak berjalan mulus-mulus saja karena pasti ada cerita yang setuju dan tidak setuju dan kemudian dibikin cerita-cerita yang makin meriah agar hak angket berjalan atau tidak berjalan,” ujar Ganjar yang hadir secara virtual dalam acara Demos Festival di Hotel Akmani, Jakarta, Sabtu (9/3/2024).

“Sebuah politik interplay akan terjadi dan kami akan menyiapkan itu semua,” katanya lagi.

Baca juga: Mahfud Sebut Naskah Akademik Hak Angket Sudah Disiapkan, AHY: Kami Menolak

Mantan Gubernur Jawa Tengah itu juga mengungkapkan, langkah yang bakal ditempuh untuk mengungkap dugaan kecurangan Pemilu 2024 tidak hanya dilakukan melalui jalur politik dengan hak angket DPR RI.

Namun, menurut Ganjar, saat ini timnya tengah bekerja mengumpulkan berbagai data perolehan suara agar memiliki data pembanding dengan perolehan yang diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.

“Sebelum pengumuman (hasil Pemilu 2024) tentu bahan-bahan atau data ini menjadi penting,” ujarnya.

Tak hanya itu, Ganjar juga menyampaikan bahwa timnya tengah mengumpulkan berbagai fakta di lapangan soal adanya tindakan kecurangan pada Pemilu 2024.

Baca juga: Ketika Ganjar Cerita Pendukungnya Dapat Intimidasi dari Intel...

Ganjar mengeklaim mendapatkan cerita dari salah satu pendukungnya yang menerima intimidasi dari aparat negara.

Tak hanya itu, dia juga menemukan fakta adanya indikasi kecurangan untuk memenangkan pasangan calon tertentu dengan sejumlah imbalan.

Fakta-fakta itu, menurut Ganjar, semakin banyak ditemukan saat ini.

“Orang mengaku bagaimana situasi yang ada di lapangan, seseorang mendapatkan tawaran apa, mendapatkan barang apa, dengan pesan apa, sekarang mulai muncul,” kata Ganjar.

Baca juga: Rekapitulasi Suara KPU: Prabowo-Gibran Menang di DIY, Disusul Ganjar-Mahfud

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com