Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekuatan Oposisi Bakal Terkonsolidasi jika Megawati dan Surya Paloh Bertemu

Kompas.com - 21/02/2024, 10:05 WIB
Ardito Ramadhan,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda menilai, konsolidasi kelompok oposisi bakal terjadi, ketika Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri bertemu dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.

Sebab, kedua tokoh tersebut dianggap sebagai sosok king maker di balik pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

"Kalau ada pertemuan Ibu Mega dan Pak Surya, ini ada kemungkinan akan ada oposisi yang terkonsolidasi," kata Hanta dalam program Obrolan News Room Kompas.com, Selasa (20/2/2024).

Baca juga: Rencana Pertemuan Jokowi-Megawati, PDI-P: Pemilu Harus Diselamatkan Terlebih Dulu

Hanta menilai, potensi konsolidasi kekuatan oposisi itu terbaca oleh Presiden Joko Widodo, sehingga sudah lebih dulu bertemu dengan Paloh pada Minggu (18/2/2024) lalu.

Menurut dia, pertemuan di Istana Kepresidenan itu adalah salah satu upaya Jokowi mencegah terkonsolidasinya kekuatan oposisi.

"(Pertemuan Jokowi dan Paloh) mencegah pertemuan kemungkinan Pak Surya juga bertemu Ibu Mega, karena itu awal pertemuan yang akan mengkonsolidasi oposisi," ujar Hanta.

Sebaliknya, Hanta menilai, pertemuan Jokowi dan Paloh justru menjadi strategi Jokowi untuk merangkul Partai Nasdem agar merapat ke pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming kelak.

Baca juga: Sambut Wacana Pertemuan Megawati-Surya Paloh, PKS: Tapi Jangan Memprovokasi

"Nasdem yang pertama untuk diajak ke dalam pemerintahan baru kemudian PKB karena kita tahu pemerintahan kalau Prabowo-Gibran dilantik itu belum cukup 50 persen di parlemen, mereka butuh dukungan parlemen yang cukup memadai," kata Hanta.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Hermawi Taslim mengungkapkan bahwa ada peluang Paloh bertemu dengan Megawati untuk membicarakan langkah politik menyikapi hasil Pemilu 2024.

"Kalau hasil ini legitimate, semua mungkin terjadi kita bisa berdialog dengan siapa saja. Saya dengar kabar tadi Bu Mega akan bertemu dengan Pak Surya Paloh," kata Taslim dalam acara "Satu Meja The Forum" yang ditayangkan Kompas TV, Rabu (14/2/2024) malam.

Kendati demikian, Taslim juga membuka kemungkinan Surya Paloh berdialog dengan Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto.

Baca juga: Sambut Baik Peluang Surya Paloh-Megawati Bertemu, PDI-P Yakin Ada Niat Menjaga Demokrasi

Sinyal pertemuan Paloh dan Megawati disambut baik oleh PDI Perjuangan.

Ketua DPP PDI-P Said Abdullah menyebutkan, pertemuan antara Paloh dan Megawati bukanlah hal mustahil karena keduanya adalah sahabat lama dan sama-sama tergabung dalam koalisi pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.

"Kalaupun toh ke depan PDI Perjuangan dan Nasdem karena takdir sejarah berjalan beriringan, baik di dalam pemerintahan maupun di luar pemerintahan, saya yakin punya niat baik untuk menjaga demokrasi kita," kata Said kepada Kompas.com, Kamis (15/2/2024).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komisi II Pertimbangkan Bentuk Panja untuk Evaluasi Gaya Hidup dan Dugaan Asusila di KPU

Komisi II Pertimbangkan Bentuk Panja untuk Evaluasi Gaya Hidup dan Dugaan Asusila di KPU

Nasional
Djoko Susilo PK Lagi, Ketua KPK Singgung Kepastian Hukum

Djoko Susilo PK Lagi, Ketua KPK Singgung Kepastian Hukum

Nasional
KPK Geledah Kantor PT Telkom dan 6 Rumah, Amankan Dokumen dan Alat Elektronik

KPK Geledah Kantor PT Telkom dan 6 Rumah, Amankan Dokumen dan Alat Elektronik

Nasional
Pembukaan Rakernas Ke-5 PDI-P Akan Diikuti 4.858 Peserta

Pembukaan Rakernas Ke-5 PDI-P Akan Diikuti 4.858 Peserta

Nasional
KPK Gelar 'Roadshow' Keliling Jawa, Ajak Publik Tolak Politik Uang

KPK Gelar "Roadshow" Keliling Jawa, Ajak Publik Tolak Politik Uang

Nasional
Bobby ke Gerindra padahal Sempat Bilang 'Insya Allah' Gabung Golkar, Mekeng: 'Nothing Special'

Bobby ke Gerindra padahal Sempat Bilang "Insya Allah" Gabung Golkar, Mekeng: "Nothing Special"

Nasional
PPP Disebut Tak Bisa Lolos Parlemen, Mardiono: Ketua KPU Bukan Pengganti Tuhan

PPP Disebut Tak Bisa Lolos Parlemen, Mardiono: Ketua KPU Bukan Pengganti Tuhan

Nasional
Soal Dapat Jatah 4 Kursi Menteri, Ketum PAN: Hak Prerogatif Prabowo

Soal Dapat Jatah 4 Kursi Menteri, Ketum PAN: Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Galang Dukungan di Forum Parlemen WWF Ke-10, DPR Minta Israel Jangan Jadikan Air Sebagai Senjata Konflik

Galang Dukungan di Forum Parlemen WWF Ke-10, DPR Minta Israel Jangan Jadikan Air Sebagai Senjata Konflik

Nasional
Alasan PDI-P Tak Undang Jokowi Saat Rakernas: Yang Diundang yang Punya Spirit Demokrasi Hukum

Alasan PDI-P Tak Undang Jokowi Saat Rakernas: Yang Diundang yang Punya Spirit Demokrasi Hukum

Nasional
Waketum Golkar Kaget Bobby Gabung Gerindra, Ungkit Jadi Parpol Pertama yang Mau Usung di Pilkada

Waketum Golkar Kaget Bobby Gabung Gerindra, Ungkit Jadi Parpol Pertama yang Mau Usung di Pilkada

Nasional
Pj Ketum PBB Sebut Yusril Cocok Jadi Menko Polhukam di Kabinet Prabowo

Pj Ketum PBB Sebut Yusril Cocok Jadi Menko Polhukam di Kabinet Prabowo

Nasional
Penerbangan Haji Bermasalah, Kemenag Sebut Manajemen Garuda Indonesia Gagal

Penerbangan Haji Bermasalah, Kemenag Sebut Manajemen Garuda Indonesia Gagal

Nasional
DKPP Didesak Pecat Ketua KPU dengan Tidak Hormat

DKPP Didesak Pecat Ketua KPU dengan Tidak Hormat

Nasional
JK Nilai Negara Harus Punya Rencana Jangka Panjang sebagai Bentuk Kontrol Kekuasaan

JK Nilai Negara Harus Punya Rencana Jangka Panjang sebagai Bentuk Kontrol Kekuasaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com