JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI-P Said Abdullah mengatakan, rencana pertemuan antara Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dan Ketum Partai Nasdem Surya Paloh bisa saja terjadi untuk membahas langkah politik kedua partai ke depan pascapencoblosan pemilihan umum (Pemilu) 2024.
Apalagi, menurut Said, Megawati dan Surya Paloh adalah sahabat lama dan sama-sama mengawal pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
"Kalaupun toh ke depan PDI Perjuangan dan Nasdem karena takdir sejarah berjalan beriringan, baik di dalam pemerintahan maupun di luar pemerintahan, saya yakin punya niat baik untuk menjaga demokrasi kita," kata Said kepada Kompas.com, Kamis (15/2/2024).
Said mengatakan, saat ini yang paling penting adalah menjaga demokrasi. Hal ini karena demokrasi dianggap berharga sangat mahal.
Baca juga: Jokowi Buka Suara soal Ingin Bertemu Megawati Melalui Sri Sultan
Menurut dia, semua pihak tentu tidak ingin cita-cita reformasi tenggelam karena demokrasi sudah tidak lagi terjaga.
"Sebaliknya, PDI Perjuangan memiliki semangat untuk menjaga demokrasi ini tegak, bukan dari sekadar kata-kata tanpa makna, namun praktik demokrasi substantif berjalan senyatanya," ujar Said.
Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR ini lantas mengungkapkan, peran partai politik seperti PDI-P dan Partai Nasdem salah satunya bertanggung jawab menjaga demokrasi.
Kemudian, Said menyinggung banyaknya gerakan sivitas akademika yang mengkritik Presiden Jokowi untuk tetap berada dalam koridor demokrasi beberapa waktu belakangan.
"Kerisauan sejumlah guru besar, aktivis, dan pegiat demokrasi atas kemunduran demokrasi belakangan ini harus dijawab oleh partai partai, bukan dengan gimik tetapi tindakan tindakan yang konkret," katanya.
Baca juga: Sehari Usai Pencoblosan, Megawati, Mardiono, dan Mahfud Kumpul di Markas TPN
Diberitakan sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Nasdem, Hermawi Taslim, mengatakan, partainya membuka kemungkinan adanya pertemuan antara Surya Paloh dengan Megawati Soekarnoputri untuk membicarakan langkah politik menyikapi hasil Pemilu 2024.
Hal tersebut disampaikan merespons hasil hitung cepat atau quick count Pemilu 2024 dari Litbang Kompas saat data yang masuk sebesar 60,80 persen.
"Kalau hasil ini legitimate, semua mungkin terjadi kita bisa berdialog dengan siapa saja. Saya dengar kabar tadi Bu Mega akan bertemu dengan Pak Surya Paloh," kata Taslim dalam acara "Satu Meja The Forum" yang ditayangkan Kompas TV, Rabu (14/2/2024) malam.
Kendati demikian, Taslim juga membuka kemungkinan Surya Paloh berdialog dengan Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto.
"Saya dengar juga dari kawan-kawan, Pak Surya Paloh akan ketemu dengan Pak Prabowo. Kita prinsipnya silaturahmi itu sebuah keniscayaan, kita terbuka untuk dialog, nanti kita pilih yang terbaik buat bangsa," ujarnya.
Baca juga: Respons Hasil Quick Count, Sekjen Nasdem: Saya Dengar Kabar, Bu Mega Akan Bertemu Pak Surya Paloh
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.