Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Cak Imin Ingin Menkeu Lulusan Pondok Pesantren

Kompas.com - 07/02/2024, 22:50 WIB
Irfan Kamil,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1 Muhaimin Iskandar ingin Menteri Keuangan (Menkeu) berasal dari Pondok Pesantren (Ponpes) jika dirinya bersama Anies Baswedan menang dalam pemilihan presiden (pilpres) 2024.

Hal itu disampaikan pria yang karib disapa Cak Imin itu saat diskusi dengan 1000 dari Lembaga Pendidikan Ma'arif Nahdlatul Ulama (LP Ma'arif NU) di Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (7/2/2024).

Dengan bahasa Jawa, Cak Imin mengatakan bahwa lulusan dari pesantren sudah pernah merasakan hidup yang tidak enak. Dengan pengalaman itu, ia meyakini Menkeu pasti akan memikirkan anggaran yang layak untuk pondok pesantren dan lembaga pendidikan lainnya.

Baca juga: Cak Imin Sebut Banyak Anggaran Pendidikan Disiasati

Kulo malah mikir, mugo-mugo nek menang menteri keuanganne kudu lulusan pondok (saya malah mikir semoga kalau menang menteri keuangan harus lulusan pondok),” kata Cak Imin.

Nopo sebabe? Wis tau ngerasakno urip gak enak, ngono kira-kira. (Kenapa sebabnya? Udah tau ngerasain hidup gak enak, gitu kira-kira)” ucapnya.

Ditemui usai acara tersebut, Cak Imin menjelaskan alasan ingin Menteri Keuangan yang pernah menempuh pendidikan di Madrasah atau Pondok Pesantren.

Menurut Cak Imin, Menteri Keuangan harus memahami persoalan dunia pendidikan. Sehingga, anggaran untuk lingkup pendidikan akan lebih diutamakan.

“Sebetulnya yang paling penting Menteri Keuangan itu mesti ngerti betul penderitaan dan prioritas sehingga banyak yang perlu digeser anggarannya kepada hal-hal yang prioritas,” kata Cak Imin.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menilai, alokasi 20 persen untuk pendidikan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) belum sepenuhnya terserap maksimal.

Hal ini dapat terlihat dari kesejahteraan para guru dan tenaga pengajar serta fasilitas pendidikan di seluruh Indonesia yang masih sangat minim.

Baca juga: Jokowi Minta TNI-Polri dan ASN Netral, Cak Imin: Ya, Ini Kan Setelah Dikritik

“Saya tahu 20 persen (anggaran) pendidikan ini belum tercapai karena banyak kegiatan yang diklaim sebagai (program) pendidikan sehingga memenuhi unsur 20 persen, karena itu, butuh (Menteri Keuangan) yang punya visi (memahami) penderitaan guru-guru ini,” kata Cak Imin.

Kendati demikian, Wakil Ketua DPR RI itu tidak akan mensyaratkan Menteri Keuangan ke depan harus pernah menempuh pendidikan di Madrasah jika dirinya bersama Anies Baswedan terpilih dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Namun, menurut Cak Imin, Menteri Keuangan dari Madrasah akan lebih memahami persoalan pendidikan yang nantinya berdampak pada anggaran.

Baca juga: Ingin Menkeu dari Madrasah, Cak Imin: Harus Ngerti Anggaran Pendidikan

“Ya itu sebagai visi saja (Menteri dari Madrasa) bukan personifikasi, visinya adalah yang mengerti betul penderitaan para pendidik,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi May Day, Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi May Day, Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com