Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampanye di Kalbar, Anies: Kita Rasakan Indonesia Hari Ini Penuh dengan Ketidakadilan

Kompas.com - 07/02/2024, 18:39 WIB
Singgih Wiryono,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

SINTANG, KOMPAS.com - Calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan menyebut Indonesia saat ini penuh dengan ketidakadilan dan ketimpangan.

Hal itu disampaikan Anies saat kampanye di Lapangan Udara Susilo, Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar) pada Rabu (7/2/2024).

"Kita merasakan Indonesia hari ini adalah negeri yang penuh dengan ketidakadilan, penuh dengan ketimpangan, penuh dengan ketidaksetaraan. Apakah ini boleh diteruskan?," kata Anies dikutip melalui keterangan tertulis, Rabu.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan, yang diperlukan agar Indonesia tak lagi seperti ini adalah perubahan.

Baca juga: Singgung Peran Anies Saat Jadi Gubernur, Cak Imin Optimistis Raih 50 Persen Suara di Jakarta

Anies mengungkapkan, Kabupaten Sintang merupakan salah satu daerah yang membutuhkan perubahan.

Oleh karena itu, dia ingin menghadirkan kesempatan yang sama untuk semua daerah, termasuk di Kabupaten Sintang.

"Kita tidak ingin masyarakat Kapuas Raya (nama calon provinsi baru di Kalimantan) ini tertinggal terus menerus. Kita ingin Kapuas Raya ini merasakan maju berkembang. Tidak kalah dengan daerah-daerah lain di seluruh Indonesia," ujar Anies.

Baca juga: Survei Populi Center: Prabowo-Gibran 52,5 Persen, Anies-Muhaimin 22,1 Persen, Ganjar-Mahfud 16,9 Persen

Anies lantas mengatakan, perubahan menjadi keniscayaan untuk memajukan wilayah Sintang dan Kapuas raya.

Salah satu perubahan tersebut adalah pelayanan administrasi lebih efektif dalam melayani masyarakat.

Di sisi lain, Anies juga memberikan sanjungan kepada para simpatisan yang telah menunggunya sejak pukul 07.00 WIB.

"Dari jam berapa di sini? Jam 7 dan tetap bertahan? Panas enggak di sini? Panas dan semua tetap bertahan. Apakah semua yang ada di sini karena bayaran? Apakah ada yang datang karena bayaran? Emang kalau dilihat ini adalah wajah-wajah yang tidak bisa dibayar," kata Anies.

Baca juga: Pelukan Anies untuk Nelayan Saat Kampanye di Parepare

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dengan Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dengan Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
'Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo'

"Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo"

Nasional
Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Nasional
Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com