Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebut Gibran Mampu Buktikan Diri, Prabowo: Paten Enggak Cawapres Pilihan Gue?

Kompas.com - 28/01/2024, 06:17 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto mengatakan bahwa calon wakil presiden (cawapres) yang mendampinginya, Gibran Rakabuming Raka, sering diejek oleh publik.

Namun, Prabowo menyebut putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu justru menunjukkan kepada publik bahwa dirinya mampu menjadi cawapres.

Adapun sebelum debat pertama cawapres, Gibran kerap diolok-olok tidak mampu menghadapi cawapres lainnya yang jauh lebih senior seperti Muhaimin Iskandar dan Mahfud MD.

Namun, TKN Prabowo-Gibran menilai Gibran justru "suhu" saat debat cawapres, meski awalnya dikira "cupu".

"Jangan suka bully orang. Iya kan? Mas Gibran suka diejek-ejek, tapi malah kita lihat sendiri ya bagaimana beliau sekarang paten," ujar Prabowo di hadapan anak muda di JCC, Jakarta, Sabtu (27/1/2024).

Baca juga: Kelakar Prabowo Suka Bully Adiknya saat Masih Kecil, lalu Kena Karma

Prabowo lantas bertanya kepada para pendukungnya, apakah dirinya sudah tepat memilih Gibran menjadi cawapres.

"Paten enggak? Paten enggak pilihan gue? Atas pilihan gue, gue dikasih nilai berape?" tanya Prabowo disambut tawa hadirin.

Sementara itu, Prabowo mengungkit bahwa ada sebuah prinsip di medan pertempuran, di mana perang dimenangkan oleh anak muda.

Oleh karena itu, Prabowo menekankan prestasi bisa dilakukan seseorang ketika masih berusia muda.

"Lho, Prabowo kok masih mau maju? Karena Prabowo masih muda. Muda dan tua ada dalam hati, jiwa kita," ujar Prabowo.

"Usia muda, biologis tapi jiwanya lemah, menyerah, jelek-jelekin orang, nah itu, itu hatinya sudah tua enggak bisa berbuat terbaik untuk bangsa," katanya lagi.

Baca juga: Prabowo: Banyak yang Marah saat Saya Gabung Jokowi, Dibilang Pengkhianat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Nasional
PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

Nasional
Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com