JAKARTA, KOMPAS.com - Guru Besar Antropologi Hukum Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI) Sulistiyowati Irianto menilai debat keempat calon wakil presiden akhir pekan lalu kehilangan substansi.
Menurut Sulistiyowati yang juga panelis dalam debat tersebut, para calon wakil presiden di debat tersebut hanya mengedepankan gimik dan saling perang tafsir.
Padahal, topik dalam debat keempat itu relatif berat meliputi masyarakat adat, lingkungan hidup, hingga pembangunan berkelanjutan yang memiliki banyak masalah serius di dalam negeri.
Baca juga: Rakyat dan Bawaslu Diimbau Waspadai Politik Uang di 6 Hari Pasca-debat
"Itu yang ditunggu-tunggu publik sebetulnya karena banyak lagi masalah-masalah serius. Tapi akhirnya jadi hilang karena semua orang membicarakan hal-hal yang kurang substansinya, soal gimik, soal etika, kemudian saling perang tafsir," kata Sulistiyowati dalam acara ROSI Kompas TV, dikutip Jumat (26/1/2024).
Guru besar yang juga panelis penyusun pertanyaan dalam debat ini menuturkan, pihak panelis sejatinya berusaha menghasilkan pertanyaan berkualitas.
Penyusunan pertanyaan itu pun diawali dengan data sehingga jawaban seharusnya penuh substansi.
"Jadi kami berharap pertanyaan itu dijawab demikian juga. Ada statement konseptualnya, lalu ada data, lalu kemudian jawabannya apa. (Sayangnya) Itu kurang terjadi," ucapnya.
Oleh karena itu, ia menilai, debat yang menjadi ajang untuk menunjukkan kebolehan calon pemimpin seolah kehilangan perawakannya (stature-nya).
Debat, kata dia, hanya dilakukan untuk mendapatkan simpati publik lewat gimik.
Baca juga: Dituduh Hina Gibran Saat Debat, Mahfud Dilaporkan ke Bawaslu
"Padahal substansi seharusnya yang diberitahu kepada publik oleh calon-calon itu, memiliki apa, gagasan apa, pemikiran apa, dan akan menerjemahkannya ke dalam public policy yang seperti apa," jelas Sulistiyowati.
Sebagai informasi, tema debat keempat pada 21 Januari 2024 lalu adalah Pembangunan Berkelanjutan, Lingkungan Hidup, Energi dan Sumberdaya Alam, Pangan, Agraria, Masyarakat Adat dan Desa.
Debat diikuti tiga cawapres, yakni Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud MD.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.