Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU Pastikan Suporter Tetap Ada di Debat Capres meski Bawaslu Anggap Ganggu

Kompas.com - 25/01/2024, 15:53 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari menegaskan suporter atau pendukung akan tetap dihadirkan di arena debat capres dan cawapres.

Hasyim merespons Bawaslu yang menyebut kehadiran suporter mengganggu karena berisik.

"Format debat termasuk penyelenggaranya tetap, tetap ada tim pasangan calon yang jumlahnya 75 orang, jadi tetap," ujar Hasyim saat ditemui di Hotel Merlyn Park, Jakarta Pusat, Kamis (25/1/2024).

Lalu, terkait cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka yang disebut tidak sopan lantaran celingak-celinguk seolah-olah mencari jawaban cawapres nomor urut 3 Mahfud MD, Hasyim mengatakan semua telah dievaluasi.

Baca juga: KPU Jakpus Imbau Warga Cek Nama di DPT Pemilu 2024

Hasyim mengatakan, KPU sudah menggelar rapat evaluasi bersama perwakilan masing-masing tim paslon.

"Sudah kemarin kan dilakukan rapat evaluasi oleh KPU dan dengan tim pasangan calon semua hal yang kemudian menjadi catatan masing-masing tim pasangan calon. Sudah disampaikan di dalam rapat evaluasi antara KPU dengan tim pasangan calon kemarin," tuturnya.

"Dan nanti dalam kesempatan berikutnya KPU akan melakukan rapat dengan TV penyelenggara debat terakhir yang kelima. Dan nanti juga akan ada rapat selanjutnya yang mempertemukan antara KPU, tim pasangan calon, dengan televisi yang akan menyelenggarakan debat," imbuh Hasyim.

Sebelumnya, Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja memberikan catatan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) saat debat capres-cawapres ke-4, Minggu (21/1/2024).

Baca juga: KPU DKI Bakal Distribusikan Logistik Pemilu ke TPS pada 13 Februari 2024

Bagja mengatakan, catatan tersebut adalah riuhnya suara penonton atau pendukung yang hadir saat debat cawapres kemarin. Lalu ia menimbang perlunya kehadiran pendukung saat debat.

"Suporternya yang terlalu noise (berisik). bahkan cenderung mengganggu. Kalau namanya mengganggu ya kan sudah diliput TV kan, kehadiran suporter apakah perlu jadinya kan?" ucap Bagja di Kantor Bawaslu, Jakarta, Selasa (23/1/2024).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com