Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Utut Adianto Ungkap Kondisi PDI-P Usai Maruarar Sirait Hengkang, Ibaratkan dengan Balapan Formula 1

Kompas.com - 16/01/2024, 16:19 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PDI-P Utut Adianto mengungkapkan suasana kebatinan yang terjadi di internal PDI-P terkait dinamika politik terkini.

Adapun dinamika politik terkini yang terjadi di PDI-P adalah hengkangnya politikus senior Maruarar Sirait.

Utut menganalogikan seakan PDI-P tengah berlomba balapan mobil Formula 1 di mana mendekati garis akhir, tikungan yang dilalui semakin tajam.

"Semua jenjang sudah kita lakukan, setiap jenjang ada tahapan dan tikungan-tikungan dan tikungannya makin ke sini tentu makin tajam," kata Utut ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (16/1/2024).

Baca juga: PDI-P Terima Pengunduran Diri Maruarar Sirait, KTA Sudah Dikembalikan

Utut mengatakan, jika berkaca pada balapan Formula 1, menjelang garis akhir akan terjadi banyak dinamika.

Begitu pula, menurut Utut, kini dirasakan PDI-P satu bulan menjelang pencoblosan pemilihan umum (Pemilu) 2024.

"Kalau di balap mobil Formula 1 lap-lap terakhir, lap-lap terakhir itu yang membuat orang menang atau tidak itu adalah keteguhan hati dan kemahiran memainkan kemudi," ujar Ketua Fraksi PDI-P DPR ini.

Ditanya apakah keluarnya Maruarar Sirait menandakan PDI-P tak lagi solid, Utut membantah pandangan tersebut.

Baca juga: Maruarar Sirait Hengkang dari PDI-P, PSI Beri Sinyal Ajak Gabung

Menurutnya, saat ini justru PDI-P tengah mempererat konsolidasi mengingat waktu pencoblosan Pemilu 2024 semakin dekat.

"Kalau PDI-P kan kita sudah kalau teman-teman memperhatikan konsolidasi yang paling sering. Kalau ingat hari Sabtu, 24 Juni di GBK dalam rangka Bulan Bung Karno kita Rakernas sampai 1 Oktober dan setiap rakernas Bapak Presiden hadir. Kemarin juga baru merayakan HUT (hari ulang tahun)," kata Utut.

Diberitakan sebelumnya, Maruarar Sirait memutuskan pamit dari PDI-P pada Senin, 15 Januari 2024, kemarin.

Dalam pertimbangannya, Maruarar mengatakan, bakal mengikuti jejak Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca juga: Maruarar Pamit dari PDI-P, TKN Fanta Harap Prabowo-Gibran Dapat Energi Tambahan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Nasional
Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Nasional
Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com