Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kubu Anies-Muhaimin Layangkan Somasi ke KPU karena Ada Pendukung Paslon Lain yang Mengumpat Anies

Kompas.com - 15/01/2024, 20:32 WIB
Tatang Guritno,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies-Muhaimin (Amin) melayangkan somasi ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.

Direktur Sengketa Proses Timnas Pemenangan Amin, Zaid Mushar mengatakan, langkah itu ditempuh karena KPU dianggap tidak tegas pada salah satu oknum pendukung pasangan calon (paslon) lain yang mengumpat Anies Baswedan pada debat calon presiden (capres) di Istora Senayan, Jakarta pada 7 Januari 2023.

“Di mana dalam debat tersebut kami sangat menyayangkan ada oknum-oknum yang melontarkan ucapan dan penghinaan secara langsung dan merendahkan martabat dari paslon kami di 01,” ujar Zaid di kantor KPU RI, Jakarta, Senin (15/1/2024).

“Karena debat ini adalah event dan acaranya KPU, jadi kami memberikan teguran hukum kepada KPU melalui somasi hari Jumat kemarin,” katanya lagi.

Baca juga: Anies Sebut Sorong Salah Satu Kota yang Akan Ditingkatkan untuk Pemerataan Kemajuan

Zaid mengungkapkan, berbagai bukti telah diberikan ke KPU. Salah satunya, video viral yang merekam umpatan tersebut.

Dia lantas menduga bahwa umpatan itu berasal dari pendukung capres nomor urut 2, Prabowo Subianto.

Namun, Zaid juga tidak bisa memastikan secara rinci karena video yang viral di media sosial tidak menunjukkan dengan pasti oknum yang meneriakan umpatan tersebut.

Baca juga: Beda Pandangan Anies, Prabowo, dan Ganjar soal Persaingan BUMN dan Swasta

Menurutnya, video itu hanya memperlihatkan situasi di sekitar pendukung Prabowo dan kemudian terdengar teriakan umpatan, "Anies bangsat".

“Kalau melihat jaketnya itu jaket paslon 02, tapi kami tidak bisa menuduh itu adalah paslon kosong dua karena kami yakin pendukungnya pun secara resmi yang hadir ke situ bukannya orang yang sembarang yang dipilih,” ujar Zaid.

Terakhir, Zaid meminta agar KPU langsung menindak tegas jika ada oknum-oknum yang melempar kata-kata kasar dalam debat capres-cawapres.

“KPU harusnya bisa menindak tegas di tempat atas kejadian-kejadian tersebut, tanpa harus menunggu viral dulu. Karena masyarakat ini melihat acara dan event debat ini sebagai patokan mereka dalam memilih pemimpin,” katanya.

Baca juga: Sebut Tak Sembarangan Buat Janji untuk Rakyat, Anies: Setiap Janji Harus Dilunasi

KPU akan evaluasi

KPU sebelum mengaku akan mengevaluasi perihal tamu undangan, menyusul insiden teriakan "Anies bacot" yang dialamatkan seorang perempuan yang duduk di kursi undangan KPU dalam debat capres pada 7 Januari 2024.

"Itu udah disampaikan pada evaluasi sebelumnya dengan tim paslon dan KPU, kemudian sudah dibahas di internal KPU. Nanti akan ada proses yg akan dilakukan oleh KPU untuk itu," kata Koordinator Divisi Sosialisasi Pemilih dan Partisipasi Masyarakat KPU RI August Mellaz usai rapat koordinasi dengan media penyelenggara debat keempat, Jumat (12/1/2024) malam.

"Kalau dari sisi undangan KPU, tentu KPU yang akan lakukan penanganan," ujarnya lagi.

Evaluasi tersebut, kata Mellaz, dilakukan tanpa mengurangi kuota tamu undangan alias tetap sebagaimana debat pertama dan kedua.

Sebelumnya diberitakan, beredar video seorang perempuan mengolok-olok capres Anies Baswedan dalam debat. Dia meneriaki Anies "bacot".

Perempuan tersebut kemudian dihampiri petugas, tetapi mengaku tamu undangan "Pak Hasyim".

Baca juga: Cek Potensi Besar Perikanan di Maluku, Anies: Harus Diiringi dengan Regulasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com