Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Makin Sering ke Daerah, Moeldoko Bantah karena "Turun Gunung" untuk Pilpres

Kompas.com - 15/01/2024, 18:42 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko membantah bahwa agenda kunjungan kerja (kunker) yang semakin sering dilakukan Presiden Joko Widodo ke berbagai daerah adalah dalam rangka turun gunung untuk kepentingan pemilihan presiden (pilpres).

Hal itu disampaikan Moeldoko saat ditanya wartawan soal Presiden Jokowi akhir-akhir ini kerap berkunjung ke berbagai daerah maupun luar negeri.

"Ora (tidak). Turun gunung opo (turun gunung apa)," ujar Moeldoko di Gedung Bina Graha, Jakarta, Senin (15/1/2024).

Moeldoko memastikan, Jokowi tidak cawe-cawe di pilpres, meski putra sulungnya Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden berpasangan dengan Prabowo Subianto.

"Begini ya, Presiden itu sudah menghitung selama 10 tahun sudah berkunjung ke mana aja. Sudah dihitung (yang belum mana saja). Jadi itulah cara melihatnya dari sisi mana. Kalau dari sisi yang negatif, pasti akan memunculkan kesimpulan yang salah. Tapi kalau dari sisi positif tanya saja masyarakat yang didatengin," jelasnya.

Baca juga: Airlangga Minta Warga Penerima Bansos Berterima Kasih ke Jokowi

Moeldoko menyatakan, dirinya selalu ikut dalam kunker Jokowi.

Dalam setiap kunker sambutan masyarakat kepada Kepala Negara disebutnya luar biasa.

"Saya sampai katakan ini kok lebih dari pemilu yang dulu Pak ya. Masyarakatnya kondisinya seperti itu. Dulu saya mendampingi beliau ke Aceh sepi-sepi aja. Tapi kemarin beliau datang ke Aceh sungguh luar biasa sambutan masyarakat Aceh," ungkap Moeldoko.

"Jadi apakah itu konteksnya (untuk) pemilu? Enggak ada berbicara itu. Sama sekali enggak pernah terucap dari presiden. Enggak ada. Tapi bahwa dengan kondisi sekarang ini dimana ada kenaikan harga Presiden hadir punya tanggung jawab sebagai Presiden untuk membantu dan itu bagian dari konstitusi. Semua presiden yang lalu juga melakukan itu. Sekali lagi kita lihat dari sisi positif," tuturnya.

Baca juga: Lawatan ke Filipina, Jokowi Bertemu Marcos Jr dan Kunjungi Pabrik Kopiko

Sementara itu, untuk kunjungan ke luar negeri seperti yang baru-baru ini dilakukan Presiden Jokowi, Moeldoko menyatakan untuk membangun relasi baik dengan negara tetangga.

Selain itu, juga untuk melihat perkembangan industri di negara lain, misalnya industri mobil listrik di Vietnam.

"Presiden kemarin ke Vietnam, Manila dalam memperkuat, membangun sebuah relasi yang semakin kuat di antara kedua negara strategic partnership yang berkembang diperkuat oleh Bapak Presiden. Berikutnya ke Vietnam juga melihat secara langsung pertumbuhan mobil listrik di sana dan menyambut baik rencana investasi di Indonesia," papar Moeldoko.

"Berikutnya ke Brunei beliau menghadiri acara pernikahan puteranya Bapak Sultan Brunei setelah itu dilanjutkan pertemuan empat mata beliau berdua," kata mantan Panglima TNI itu.

Baca juga: JK Singgung Netralitas Jokowi di Pilpres, Moeldoko: Itu Subyektif

Adapun berdasarkan rekapitulasi agenda resmi Presiden Jokowi sejak awal Desember 2023 hingga pertengahan Januari 2024 ini, terlihat Kepala Negara melakukan kunjungan ke berbagai daerah hingga luar negeri.

Pada 1-2 Desember 2023 lalu misalnya Presiden Jokowi berada di Uni Emirat Arab dalam rangka menghadiri KTT perubahan iklim.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com