Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pidato Politik, AHY Sebut Pengangguran Indonesia Didominasi Generasi Z dan Milenial

Kompas.com - 12/01/2024, 21:52 WIB
Tatang Guritno,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyoroti persoalan ekonomi yang terjadi saat ini.

Menurutnya, masyarakat mengeluhkan banyaknya pengangguran dan korban pemutusan hubungan kerja (PHK). Apalagi, kondisi itu terjadi pada anak muda.

“Sedangkan pada tahun 2030, Indonesia akan mencapai puncak bonus demografi. Penduduk berusia produktif meningkat signifikan. Namun saat ini, lebih pada separuh pengangguran terbuka di Indonesia justru didominasi anak-anak muda, berusia 15 hingga 40 tahun, yakni generasi Z dan milenial,” ujar AHY dalam pidato politiknya di Bandung, Jawa Barat yang ditayangkan di Kompas TV, Jumat (12/1/2024).

Baca juga: Sebut Banyak Warga Takut Berpendapat, AHY: Tersinggung Sedikit Saling Melaporkan

Di sisi lain, putra sulung Presiden ke 6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu juga menyatakan mahalnya harga-harga sembako.

“Langkanya barang-barang bersubsidi seperti pupuk untuk petani dan solar untuk nelayan. Masyarakat juga banyak yang bercerita tentang beban utang yang melilit kehidupan mereka,” ucap dia.

Tak hanya itu, AHY juga menuturkan saat ini generasi Z dan milenial kesulitan untuk membeli rumah yang layak. Alasannya, ada ketimpangan antara harga beli dan pendapatan.

“Penyebabnya tingginya harga rumah hunian saat ini, tidak sebanding dengan pendapatan mereka,” imbuh dia.

Baca juga: Pidato Politik, AHY Puji SBY Seperti Kresna, sebagai Pengayom dan Pelindung

Diketahui saat ini Partai Demokrat menjadi bagian dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mendukung calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Meski begitu AHY menekankan Demokrat tetap bisa memperjuangkan gagasan perubahan dan perbaikan.

Ia mengklaim perjuangan Demokrat itu sudah diketahui dan disetujui oleh Prabowo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com