CILACAP, KOMPAS.com - Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo mengungkapkan bahwa dirinya memberi nilai lima bagi kinerja Kementerian Pertahanan (Kemenhan) di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto karena ada banyak target minimum essential forces (MEF) yang tak tercapai.
Selain itu, Ganjar juga menilai bahwa kinerja Kemenhan di bawah Prabowo buruk karena tidak ada buku putih pertahanan Indonesia.
"Ya karena targetnya tidak tercapai, perintah undang-undang untuk membuat buku putih pertahanan juga enggak ada gitu ya," kata Ganjar di Cilacap, Selasa (9/1/2024).
Dalam debat calon presiden (capres) pada Minggu, 7 Januari 2024, Ganjar memaparkan bahwa capaian MEF baru di angka 65,49 persen dari target 79 persen.
Baca juga: Besok, Ganjar Akan Hadiri Peringatan HUT Ke-51 PDI-P di Sekolah Partai
Politikus PDI-P ini juga mengacu pada sejumlah indeks yang menunjukkan kinerja sektor pertahanan di Indonesia menurun.
Indeks yang dimaksud, antara lain adalah global military index yang bersumber dari Bonn International Center for Conflict Studies dan data Lowy Institute Asia Power Index.
"Terus, kemudian skor-skor dari data dunia yang kemarin saya tampilkan itu menunjukkan kondisi yang menurun," ujar Ganjar.
Diberitakan sebelumnya, Ganjar memberikan skor lima terhadap kinerja Kementerian Pertahanan di bawah kepemimpinan Prabowo.
Hal itu disampaikan Ganjar usai ditanya oleh capres nomor urut 1 Anies Baswedan yang menyinggung bahwa Ganjar pernah mengutarakan penilaian untuk penegakan hukum di Indonesia saat ini.
"Lima juga. Saya punya datanya," kata Ganjar dalam debat capres kedua pada 7 Januari 2024.
Sementara itu, Anies memberikan skor 11 dari skala 100 atas kinerja Prabowo sebagai Menteri Pertahanan (Menhan).
Baca juga: Ganjar Heran Jokowi Anggap Debat Capres Tak Mengedukasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.