JAKARTA, KOMPAS.com – Pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto berpandangan, pengutan Direktorat Siber Polri memang diperlukan pada saat ini.
Sebab, ancaman kejahatan siber tidak mengenal batas ruang dan waktu, lantaran bisa terjadi kapan saja, di mana saja, bahkan lintas negara.
"Peningkatan Dittipidsiber menjadi Korsiber (Korps Siber) Polri itu sudah menjadi kebutuhan," ucap Bambang saat dihubungi, Senin (8/1/2024).
Meski begitu, ia menambahkan, diperlukan kajian mendalam untuk melakukan pengembangan struktur organisasi. Sebab, kejahatan dunia siber yang tidak sama dengan kejahatan konvensional pada umumya.
Baca juga: Ganjar Jelaskan Alasan Indonesia Perlu Punya Duta Besar Siber
Lebih lanjut, Bambang mengatakan, meski memerlukan penguatan, bukan berarti Dittipidsiber perlu dipimpin oleh perwira polisi berpangkat jenderal bintang tiga atau komisaris jenderal.
“Cukup bintang dua dulu. Bukan bintang satu seperti saat ini. Sama seperti Kakorlantas, Kakorbinmas dan lain-lain,” ucap dia.
“Ke depan bisa saja makin besar dan dipimpin bintang tiga, disesuaikan dengan kebutuhan, kemampuan dan infrastruktur yang ada,” tambah Bambang.
Saat ini, Dittipidsiber menjadi salah satu direktorat yang berada di bawah Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri. Dittiidsiber saat ini dipimpin oleh Brigjen Himawan Bayu Aji.
Usulan penguatan Dittipidsiber sebelumnya disampaikan oleh calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo saat debat ketiga Pilpres 2024.
Baca juga: Ganjar Suarakan Indonesia Perlu Duta Besar Siber
Maraknya kejahatan siber menjadi salah satu penyebab keberadaan direktorat itu perlu diperkuat. Misalnya, ancaman terorisme, pinjaman online, judi online, kekerasan seksual termasuk tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
Ganjar berpandangan perlunya penguatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) Polri.
"Pengamanan di kepolisian perlu siber institution yang dipimpin jenderal bintang tiga," ucap Ganjar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.