CIAMIS, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan memberikan pesan kepada simpatisannya di Ciamis, Jawa Barat, agar memilih presiden jangan berdasarkan foto, tetapi memilih berdasarkan dialog, isi pikiran dan rekam jejak para calon presiden.
Awalnya ia menjelaskan mengapa kampanyenya bertajuk "Desak Anies" dengan konsep tanya jawab dibuat.
"Mengapa kami membuat program seperti Desak Anies? karena kami ingin menghormati rakyat Indonesia," ujarnya seperti ditayangkan Kompas TV dalam kampanyenya di Ciamis, Kamis (4/1/2024).
"Bahwa Rakyat Indonesia, jangan hanya memilih berdasarkan foto yang dibuat orang lain, tapi memilih berdasarkan dialog dan isi pikirannya, rekam jejaknya, rekam karyanya, rekam prestasinya," sambung dia.
Baca juga: Anies Sebut Negeri Berada di Persimpangan Jalan Menuju Negara Kekuasaan
Menurut Anies, cara menghormati pemilih adalah dengan cara memberikan kesempatan untuk menguji calon pemimpinnya dengan pertanyaan.
Bukan hanya membuat foto baliho dimana-mana tanpa memperlihatkan dialog dan rekam jejak yang pernah dibuat.
"Karena poster itu tidak bisa menggambarkan. Dan pernah ada yang keliru gara-gara foto bukan? Foto itu bisa memberikan citra yang luar biasa, tapi ketika dialog kita bicara kenyataan," imbuh dia.
Baca juga: Diminta Berjoget, Anies: Kalau Bisa Dialog, Kenapa Harus Joget?
Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 ini mengatakan, rakyat harus menilai calon pemimpin berdasarkan kenyataan.
Sebab itu, dialog dengan tajuk "Desak Anies" dibuat dengan konsep bertanya apa saja bertanya untuk siapa saja.
"Tapi (saat Desak Anies) saya sampaikan apa adanya bila bisa saya jawab saya jelaskan, bila tidak, kita sampaikan nanti tanya kepada pakar," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.