Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Pedagang Bakso, Ganjar Janjikan Harga Daging Sapi Murah

Kompas.com - 01/01/2024, 20:49 WIB
Fika Nurul Ulya,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo menjanjikan harga daging sapi murah jika terpilih menjadi presiden dalam Pilpres 2024.

Janji itu disampaikannya di depan Asosiasi Pedagang Mie dan Bakso (Apmiso) di GOR Satria, Semarang, Senin (1/1/2024). Asosiasi tersebut mendeklarasikan dukungan kepada Ganjar dan pasangannya, Mahfud MD.

"Insya Allah kalau amanat dari rakyat jatuh kepada Ganjar-Mahfud, akan kita kerjakan itu," kata Ganjar di GOR Satria, Senin.

Baca juga: Singgung Pihak yang Pertanyakan Pupuk Langka, Ganjar: Makanya Piknik, Jangan di Belakang Meja Terus...

Mulanya, Ganjar menceritakan soal pedagang bakso yang memiliki problem serupa dengan pedagang tahu dan tempe. Jika pedagang tahu dan tempe mengeluhkan harga kedelai mahal, maka pedagang bakso mengeluh harga daging mahal.

Saat ia menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah, ia mengaku pernah disambati oleh pedagang tahu dan tempe soal mahalnya bahan baku tersebut.

Namun akhirnya, ketersediaan kedelai di Jawa Tengah mampu dibantu oleh pengusaha sehingga harganya pun membaik.

"(Mereka bilang), 'Pak Ganjar, kedelai mahal'. Sulitnya minta ampun itu. Alhamdulillah dibantu pengusaha. Stok-stok kedelai yang ada di beberapa perusahaan itu kita minta untuk dipinjam Pak, dikeluarkan," tutur Ganjar.

Ia lantas menyatakan, pengusaha bisa membantu hal serupa untuk menyelesaikan masalah daging mahal saat nantinya Ganjar terpilih menjadi presiden.

Baca juga: Sapa Warga di Semarang, Ganjar Terima Keluhan Penyaluran Bansos Tak Tepat Sasaran

"Nah, hari ini masuk pada daging. Kalau kemudian Pak Hary cerita, 'Pak Ganjar saya dulu mau bantu tapi tidak bisa'. Kalau ada orang baik mau membantu kok tidak bisa, kita harus tanda tanya, ada apa gerangan? Begitu," ucap dia.

Kata Ganjar, salah satu solusi untuk menstabilkan harga daging adalah mulai beternak sapi.

Dengan begitu, pemerintah bisa mengurangi impor daging sapi dari negara lain yang berpotensi membawa Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

"Breeding tidak hanya membeli sebagian besar dari Australia ataupun dulu pernah mau dari Argentina dan India, di mana ancaman-ancaman zoonosis untuk sapi itu memang membahayakan terutama penyakit mulut dan kuku," jelas dia.

Baca juga: Asosiasi Pedagang Mie dan Bakso Deklarasi Dukungan untuk Ganjar-Mahfud di Pilpres

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com