Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggap Banyak Tekanan, TPN Ganjar-Mahfud Sebut Pemilu 2024 Paling Menegangkan

Kompas.com - 30/12/2023, 07:58 WIB
Irfan Kamil,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Pemenangan Nasional (TPN) calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD menilai, Pemilihan Umum (pemilu) 2024 merupakan pemilu yang paling menegangkan.

Hal ini disampaikan oleh Wakil Deputi Hukum TPN, Henry Yosodiningrat ketika menyinggung dugaan adanya kriminalisasi terhadap beberapa pihak saat pemilu berjalan.

Ia mencontohkan laporan polisi terhadap Juru Bicara (Jubir) TPN Aiman Witjaksono dan dugaan intimidasi yang diterima seniman Butet Kartaredjasa saat pementasan.

Henry meminta pemerintah, termasuk Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk tidak memihak kepada pasangan tertentu dalam kontestasi politik yang ada. Menurutnya, dugaan adanya keberpihakan dari penguasa sudah mulai dirasakan masyarakat.

Baca juga: TPN Ganjar-Mahfud Sebut Surat Suara Prematur di Taiwan Timbulkan Kecurigaan

"Saya ingin menyampaikan satu harapan kepada pemerintah sekarang ini, yang dihadapi oleh masyarakat bukan peserta pemilu atau pasangan calon, yang dirasakan masyarakat adalah keberpihakan penguasa, keberpihakan penguasa di sini, ya KPU misalnya, termasuk (dugaan) kecurangan," kata Henry dalam konferensi pers di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, di Jalan Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (29/12/2023).

Henry mengeklaim, dirinya mendengar keluhan dari masyarakat yang mendapatkan intimidasi dari pihak tertentu lantaran mendukung salah satu paslon dalam pemilihan presiden (pilpres) 2024.

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) ini mengaku mendengar langsung pengakuan dari para pihak yang mendapatkan intimidasi tersebut.

Baca juga: Kunjungi Solo, Ganjar Sowan ke Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf

"Waktu pertemuan-pertemuan (dukungan untuk calon tertentu), mereka berani memakai kaus atau seragam dari satu pasangan calon. Tapi, ketika mereka sudah kembali ke lingkungannya mereka takut, mereka enggak berani untuk pakai di situ, bukan dengan tetangganya mereka takut karena perbedaan, tapi ada intimidasi-intimidasi dari pihak tertentu," kata Henry.

"Bukan cerita hoaks yang ada aparat misalnya RT, RW dimaki-maki kepala desa kaitannya untuk berpihak ke salah satu pasangan calon, itu terdapat di mana-mana," ucapnya.

Henry menilai, pemilu tahun 2024 menjadi menegangkan lantaran adanya tekanan-tekanan dari kekuasaan terhadap masyarakat. Ia pun berharap, para pihak yang tengah berkuasa untuk menjalani kontestasi politik dengan adil dan bermartabat.

"Saya merasakan pemilu kali ini pemilu yang paling menegangkan, kenapa? Karena semua denyut nadi masyarakat kita ini merasakan adanya tekanan-tekanan dari penguasa," kata pengacara senior itu.

Baca juga: TPN Ganjar-Mahfud Usul Pembagian Bansos Ditunda Sampai Pilpres Tuntas

"Tolong hentikan tekanan-tekanan itu, jangan hanya karena takut, karena mempertahankan jabatan, takut dengan penguasa tapi mengkhianati bangsa ini," imbuhnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harkitnas 2024, Jokowi: Mari Bersama Bangkitkan Nasionalisme

Harkitnas 2024, Jokowi: Mari Bersama Bangkitkan Nasionalisme

Nasional
Revisi UU Penyiaran: Demokrasi di Ujung Tanduk

Revisi UU Penyiaran: Demokrasi di Ujung Tanduk

Nasional
Gugat KPK, Sekjen DPR Protes Penyitaan Tas 'Montblanc' Isi Uang Tunai dan Sepeda 'Yeti'

Gugat KPK, Sekjen DPR Protes Penyitaan Tas "Montblanc" Isi Uang Tunai dan Sepeda "Yeti"

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan SYL, KPK Hadirkan Dirjen Perkebunan Kementan Jadi Saksi

Bongkar Dugaan Pemerasan SYL, KPK Hadirkan Dirjen Perkebunan Kementan Jadi Saksi

Nasional
Tiga Menteri Koordinasi untuk Tindak Gim Daring Mengandung Kekerasan

Tiga Menteri Koordinasi untuk Tindak Gim Daring Mengandung Kekerasan

Nasional
Gugat KPK, Indra Iskandar Persoalkan Status Tersangka Korupsi Pengadaan Kelengkapan Rumah Jabatan DPR

Gugat KPK, Indra Iskandar Persoalkan Status Tersangka Korupsi Pengadaan Kelengkapan Rumah Jabatan DPR

Nasional
Momen Presiden Jokowi Jamu Santap Malam dengan Delegasi KTT WWF Ke-10 di GWK

Momen Presiden Jokowi Jamu Santap Malam dengan Delegasi KTT WWF Ke-10 di GWK

Nasional
Sudah Diingatkan Malu kalau Kalah, Anies Tetap Pertimbangkan Serius Pilkada DKI Jakarta

Sudah Diingatkan Malu kalau Kalah, Anies Tetap Pertimbangkan Serius Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Kejanggalan Kematian Prajurit Marinir Lettu Eko Ketika Bertugas di Papua...

Kejanggalan Kematian Prajurit Marinir Lettu Eko Ketika Bertugas di Papua...

Nasional
Gugatan Praperadilan Sekjen DPR Lawan KPK Digelar 27 Mei 2024

Gugatan Praperadilan Sekjen DPR Lawan KPK Digelar 27 Mei 2024

Nasional
Penambahan Jumlah Kementerian dan Hak Prerogatif Presiden

Penambahan Jumlah Kementerian dan Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Saat Anies 'Dipalak' Bocil yang Minta Lapangan Bola di Muara Baru...

Saat Anies "Dipalak" Bocil yang Minta Lapangan Bola di Muara Baru...

Nasional
Anies Kini Blak-blakan Serius Maju Pilkada Jakarta, Siapa Mau Dukung?

Anies Kini Blak-blakan Serius Maju Pilkada Jakarta, Siapa Mau Dukung?

Nasional
Persoalkan Penetapan Tersangka, Gus Muhdlor Kembali Gugat KPK

Persoalkan Penetapan Tersangka, Gus Muhdlor Kembali Gugat KPK

Nasional
Kepada Warga Jakarta, Anies: Rindu Saya, Enggak? Saya Juga Kangen, Pengin Balik ke Sini...

Kepada Warga Jakarta, Anies: Rindu Saya, Enggak? Saya Juga Kangen, Pengin Balik ke Sini...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com