WONOGIRI, KOMPAS.com - Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo berjanji akan meralisasikan program satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) gratis untuk keluarga miskin di setiap kabupaten/kota jika menang di pemilihan presiden (Pilpres) 2024 dan jadi Presiden.
Hal ini disampaikan Ganjar saat menyapa masyarakat Wonogiri ketika menghadiri acara bertajuk "Launching Program SMK Gratis Langsung Kerja untuk Keluarga Miskin" di Lapangan Pule, Selogiri, Wonogiri, Jumat (29/12/2023).
Ganjar mengatakan, program ini sebelumnya sudah direalisasikan di beberapa wilayah di Jawa Tengah saat menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah.
Nantinya, jika terpilih bersama Mahfud MD, Ganjar berjanji akan mereplikasi program tersebut secara nasional demi mengentaskan kemiskinan.
Baca juga: Pertanyakan Hasil Survei, Ganjar: Kenapa Saya Turun Terus, Sambutan Masyarakat Ramai Begini
"Kalau kita mulai tahun pertama di setiap kabupaten/kota yang bisa menyerap keluarga miskin, maka Insya Allah ini akan menjadi program yang secara sistematis bisa mengentaskan kemiskinan serta meningkatkan kualitas SDM kita," kata Ganjar di Lapangan Pule, Jumat.
Ganjar lantas mengungkapkan, program ini menjadi prioritas pertama. Sebab, pendidikan merupakan hak dasar yang wajib dipenuhi negara kepada warganya di tengah bonus demografi yang didominasi oleh anak muda.
"Kalau bisa kita desain dari awal pendidikannya, terus bisa langsung bertemu dengan industrinya, di-bridging (dijembatani) oleh pemerintah maka sekolah SMK gratis langsung kerja bukan cerita mustahil karena sudah dipraktikkan," ujar Ganjar.
Politikus PDI-P ini mengatakan, dalam perhitungannya, program ini akan memakan anggaran Rp 50 triliun.
Baca juga: Singgung Lagi Masalah Pupuk Langka, Ganjar: Yang Bertanya di Debat Tak Paham Data
Pasalnya, sekolah-sekolah gratis itu tidak semuanya dibangun dari nol, tetapi mengkonversi sekolah-sekolah yang sudah ada.
Kendati demikian, Ganjar mengaku tidak ingin membanding-bandingkan anggaran program yang diusungnya dengan pasangan calon lainnya.
"Enggak, saya enggak mau membanding-bandingkan, enggak. Hehehe. Saya punya ide sendiri saja. Artinya kita pernah menghitung itu anggarannya sekitar Rp 50-an triliun saja. Jadi tidak terlalu mahal kan, jadi artinya jauh lebih bisa sistematis," kata Ganjar.
"Dan kita bisa mengkonversi kalau tidak membuat yang baru. Kami mengkonversi beberapa SMK untuk dijadikan SMK gratis untuk keluarga miskin itu hanya dengan satu kebijakan saja sehingga dari sisi anggaran tidak terlalu mahal, dan ini menurut saya jauh lebih berguna," ujarnya lagi.
Baca juga: Ganjar Setuju Ucapan Maruf Amin: Jangan Anggap Wapres Ban Serep, Nganggur-nganggur Saja
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.