JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden (Wapres) RI Ma'ruf Amin mengatakan, masih ada sejumlah target yang ingin ia capai di sisa masa jabatannya yang kurang dari setahun lagi.
Salah satunya, menurunkan angka kemiskinan ekstrem. Ma’ruf ingin, tahun depan, angka kemiskinan ekstrem di Indonesia berhasil ditekan hingga nol persen.
“Kan saya ditugasi untuk mengoordinasikan penurunan kemiskinan ekstrem. Di 2024 kita inginnya nol, ada kemungkinan antara nol atau nol koma sekian, itu saya kira wajar,” kata Ma’ruf dalam program Satu Meja Kompas TV, dikutip Jumat (29/12/2023).
Ma’ruf juga menargetkan, pada tahun 2024, angka stunting turun di kisaran 14 persen, bahkan 10 persen.
Selain itu, Ma’ruf mengaku terus melakukan upaya reformasi birokasi. Meski masih ada sejumlah persoalan, ia mengeklaim, birokrasi pemerintahan saat ini sudah berubah ke arah yang lebih baik.
Baca juga: Publik Khawatir Jokowi Tak Netral sebab Gibran Maju Pilpres, Ma’ruf Amin: Sah-sah Saja
“Ada kenaikan-kenaikan tentang masalah wilayah-wilayah yang bebas korupsi, wilayah-wilayah yang pelayanannya baik. Itu memang belum tercapai, tapi sudah mengarah ke sana,” ujar Ma’ruf.
Ma'ruf pun mengeklaim berhasil mengembangkan sektor ekonomi syariah. Ini tampak dari banyaknya produk yang ditampilkan dalam Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF).
“Ini hasil kerja sama, hasil kolaborasi semua pihak,” katanya.
Memang, lanjut Ma’ruf, belum semua target pemerintah tercapai. Namun, Ma’ruf yakin, keinginan tersebut dapat diwujudkan di sisa masa jabatannya dan Presiden Joko Widodo yang kurang dari setahun lagi.
“Belum semua dicapai iya, tetapi ini milestone-nya sudah ada, sehingga tinggal nanti melanjutkan pekerjaan itu,” tuturnya.
Adapun Jokowi-Ma’ruf Amin dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI pada 20 Oktober 2019. Artinya, masa jabatan keduanya tersisa 8 bulan lagi sebelum 20 Oktober 2024.
Saat ini, Indonesia tengah memasuki tahun politik menuju pemilihan presiden dan wakil presiden baru. Ada tiga pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang berlaga pada Pemilu 2024.
Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar tercatat sebagai pasangan capres-cawapres nomor urut 1. Keduanya didukung oleh Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Ummat.
Lalu, capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, didukung oleh Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Gelora, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Garuda, dan Partai Rakyat Adil Makmur (Prima).
Baca juga: Dua Menteri Maju Pilpres 2024, Maruf Amin Sebut Konsentrasi Kerja Berkurang
Selanjutnya, pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD menyanding nomor urut 3. Capres-cawapres ini didukung oleh PDI Perjuangan, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura, dan Partai Perindo.
Saat ini, tahapan Pemilu 2024 memasuki masa kampanye. Masa kampanye pemilu bakal berlangsung selama 75 hari, terhitung sejak 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024.
Setelah masa kampanye, pemilu akan memasuki masa tenang selama tiga hari yakni 11-13 Februari 2024. Selanjutnya, pada 14 Februari 2024 akan digelar pemungutan suara serentak di seluruh Indonesia.
Tak hanya untuk memilih presiden dan wakil presiden, tetapi juga anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.