Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elektabilitas Anies-Muhaimin Lampaui Ganjar-Mahfud, Timnas: Tanda Pertumbuhan

Kompas.com - 27/12/2023, 18:22 WIB
Irfan Kamil,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Pemenangan Nasional pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas Amin) menilai, elektabilitas paslon mereka mulai tumbuh.

Hal ini disampaikan Juru Bicara Timnas Amin Billy David Nerotumilena menanggapi hasil survei Centre for Strategic and International Studies (CSIS) yang menempatkan elektabilitas pasangan Amin berada di atas pasangan calon nomor urut 2, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

"Menunjukkan ada pertumbuhan yang cukup signifikan dalam waktu beberapa bulan terakhir," kata Billy di Markas Pemenangan Timnas Amin, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, (27/12/2023).

Baca juga: Survei CSIS: Elektabilitas Prabowo-Gibran dan Anies-Muhaimin Bersaing Ketat di Sumatera dan Jakarta-Banten

Meskipun sejumlah lembaga survei telah mengeluarkan hasil penelitiannya, Billy menyebut Timnas Amin lebih mempercayai hasil survei internal.

Berdasarkan hasil survei internal yang dilakukan, elektabilitas pasangan Amin mencapai 28 sampai dengan 30 persen. Angka ini juga didukung oleh lembaga survei lain yang dinilai objektif.

"Hasil internal dan beberapa survei yang kita rasa cukup objektif ya, saya enggak mau sebut lembaganya tapi saya rasa angka yang real dari Timnas Amin sekarang adalah 28-30 persen," ucap Billy.

Adapun Timnas Amin menargetkan elektabilitas mampu menyentuh angka 40 persen untuk bisa lanjut ke putaran kedua. Untuk mencapai target tersebut, kerja-kerja dari Timnas Amin, relawan, dan simpatisan akan terus digenjot sampai hari pencoblosan.

Baca juga: Survei CSIS: Elektabilitas Prabowo-Gibran 43,7 Persen, Anies-Muhaimin 26,1 Persen, Ganjar-Mahfud 19,4 Persen

"Harapannya tadi saya sebutkan kita bisa sampai ‘peak’ perfomance 40 persen, kita sujud syukur dan apapun yang akan dilakukan untuk peningkatan elektoral tentu kami akan bantu," tutur Billy.

Sebagai informasi, lembaga survei dari CSIS merilis hasil survei terbaru terkait elektabilitas calon presiden dan wakil presiden 2024.

Pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming memiliki elektabilitas tertinggi, yakni 43,7 persen.

Disusul kemudian oleh paslon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan 26,1 persen dan paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD dengan 19,4 persen.

Dalam survei kali ini, sebanyak 6,4 persen responden belum menentukan pilihan. Sementara 4,5 persen tidak menjawab.

Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS Arya Fernandes mengatakan, Prabowo-Gibran dan Anies-Muhaimin bersaing ketat di wilayah Sumatera dan Jakarta-Banten.

Baca juga: Anies: Kami Tidak Ingin Menyebut Wajib Pajak dengan Istilah Binatang

“Kalau kita breakdown berdasarkan zona, memang menunjukkan di wilayah Sumatera itu pasangan 01 dan 02 masih bersaing ketat,” kata Arya dalam konferensi pers secara daring, Rabu (27/12/2023).

Di wilayah Sumatera, Anies-Muhaimin mendapatkan 34,4 persen, sedangkan Prabowo-Gibran mendapatkan 36,5 persen. “Di Jakarta-Banten juga bersaing ketat antara 01 dan 02 ya, 35 versus 35 persen, hampir sama,” ujar Arya.

Adapun survei ini digelar pada 13-18 Desember 2023 atau pasca debat pertama Pilpres 2024 yang dilangsungkan pada 12 Desember lalu.

Jumlah sampel 1.300 responden yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia. Margin of error lebih kurang 2,7 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Survei dilakukan dengan metode multistage random sampling. Penarikan sampel mempertimbangkan proporsi antara jumlah pemilih dan jumlah sample pada setiap provinsi, proporsi perempuan dan laki-laki dan kategori daerah urban dan rural. Primary sampling unit (PSU) berada pada level desa/kelurahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Nasional
 Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Nasional
PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

Nasional
Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Nasional
Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Nasional
Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Nasional
 Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Nasional
PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

Nasional
PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

Nasional
Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Nasional
Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Nasional
Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Nasional
Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Nasional
Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Nasional
Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com