Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Kawal Pemulangan Jenazah Lukas Enembe dari Jakarta ke Jayapura

Kompas.com - 27/12/2023, 15:24 WIB
Irfan Kamil,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah personal Kepolisian Negera Republik Indonesia (Polri) bakal mengawal keberangkatan Jenazah mantan Gubernur Papua, Lukas Enembe ke Jayapura, Papua.

Jenazah bakal diberangkatkan dari rumah duka Sentosa, Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (27/12/2023) pada pukul 20.00 WIB.

“Untuk pengamanan tentu dikawal Polri,” kata Kuasa Hukum Lukas Enembe, Antonius Eko Nugruho kepada Kompas.com, Rabu siang.

Baca juga: Polres Jayapura Siagakan 500 Personel Amankan Penjemputan Jenazah Lukas Enembe

Diketahui, Lukas Enembe dinyatakan meninggal dunia pada Selasa (26/12/2023) sekitar pukul 11.00 WIB.

Antonius menyampaikan, jenazah Lukas Enembe akan dibawa melalui Cargo Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.


Jenazah dan rombangan keluarga Lukas Enembe bakal diterbangkan dengan Pesawat Garuda Indonesia pada Kamis (28/12/2023) dini hari, pukul 02.00 WIB.

Diperkirakan, Pesawat tiba di Bandara Sentani, Jayapura, Papua pada Kamis pukul 09.15 waktu setempat.

Baca juga: Jenazah Lukas Enembe Diterbangkan ke Jayapura Kamis Dini Hari

Lukas Enembe adalah terdakwa kasus suap dan gratifikasi. Ia sudah divonis di tingkat banding oleh Pengadilan Tinggi DKI Jakarta selama 10 tahun penjara. Lukas berencana mengajukan kasasi.

Selain itu, Lukas juga berstatus tersangka dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU). Kasusnya ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

KPK menyebutkan, semua pertanggungjawaban pidana berakhir setelah Lukas meninggal dunia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Nasional
PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

Nasional
KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

Nasional
KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada 'Abuse of Power'

Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada "Abuse of Power"

Nasional
Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Nasional
Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com