Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Silvanus Alvin
Dosen

Silvanus Alvin adalah dosen di Universitas Multimedia Nusantara (UMN) dan penulis buku Komunikasi Politik di Era Digital: dari Big Data, Influencer Relations & Kekuatan Selebriti, Hingga Politik Tawa.

Juru Bahasa Isyarat dan Kebutuhan Rekan Disabilitas Dalam Debat Capres-Cawapres

Kompas.com - 21/12/2023, 11:48 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PUBLIK akan kembali disuguhkan empat debat calon presiden-wakil presiden. Debat selanjutnya pada Jumat 22 Desember 2023, akan digelar debat antarcalon wakil presiden.

Memang banyak dinamika dan narasi politik dari debat pertama yang jadi pembicaraan publik luas. Namun, salah satu yang tidak boleh luput dari pusaran pembicaraan, yakni peran juru bicara isyarat (JBI) dalam debat capres lalu.

Hal ini memang kurang dapat sorotan dalam pusaran pembahasan politik. Saya pun baru tercelikkan atas isu ini manakala beberapa teman yang termasuk disabilitas (tuna rungu) berdiskusi perihal ini.

Salah satunya disampaikan Leonardo, anggota Indonesia Deaf Basketball. Menurut Leo (sapaan akrabnya), kotak JBI terlalu kecil, sehingga menyulitkan untuk melihat isyarat JBI.

Bagi Leo dan rekan-rekan tuna rungu lainnya, peran JBI tidak bisa dipandang sebelah mata. JBI penting sebagai perantara komunikasi antara orang-orang dengan gangguan pendengaran dan masyarakat umum.

Selain itu, JBI membantu memastikan bahwa informasi yang disampaikan oleh pembicara dapat diakses dan dipahami oleh semua orang, termasuk mereka yang menggunakan bahasa isyarat sebagai alat komunikasi utama.

Dengan demikian, JBI berperan penting dalam memastikan inklusi dan kesetaraan akses bagi orang-orang dengan gangguan pendengaran dalam masyarakat.

Memang ada sebagian rekan tuna rungu yang bisa membaca gerak bibir para capres, tetapi tidak keseluruhan dapat melakukannya. Praktik membaca gerak bibir memerlukan konsentrasi penuh, sehingga sangat melelahkan.

Dalam pengamatan saya, JBI yang berpartisipasi dalam debat capres lalu hanya satu orang. Durasi debat yang hampir dua jam, tentu dapat menggerus energi dan fokus dari JBI untuk menyampaikan pesan secara berkualitas.

Alokasi tempat mereka juga tidak terlalu besar. Tampilan di layar kaca, JBI patut mendapat tempat yang lebih proporsional.

Berdasarkan data Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2015, terdapat 21 juta penyandang disabilitas, sekitar 26.000 di antaranya penyandang tuna rungu.

Tentu angkanya bisa berubah, mengingat saat ini sudah 2023 dan menuju 2024. Sejauh saya menulis, belum ditemukan data yang lebih baru.

Singkatnya, penting sekali menaruh perhatian bagi rekan-rekan disabilitas yang memerlukan bantuan JBI untuk bisa menyerap secara maksimal pesan-pesan politik para capres-cawapres.

Selain itu, perlu menambah jumlah JBI dalam setiap debat mendatang, agar tenaganya tidak terkuras dan pesan-pesan politik para capres dapat sampai dengan baik kepada mereka penyandang tuna rungu.

Oleh karena itu, KPU dan pihak terkait lainnya perlu memberi perhatian lebih kepada rekan penyandang disabilitas dan para anggota JBI.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Nasional
Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Nasional
Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Nasional
PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

Nasional
Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Nasional
Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Nasional
Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Nasional
Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P dalam Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P dalam Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com