Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingatkan Semua Capres, Ganjar: Kalau Perbuatan Tak Sama, Kita yang Dihukum Rakyat

Kompas.com - 12/12/2023, 21:05 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo berharap dirinya, dan dua capres lain, yaitu Prabowo Subianto dan Anies Baswedan satu kata dan satu perbuatan untuk memberantas korupsi di Indonesia jika terpilih memimpin bangsa pada 2024.

Hal itu disampaikan Ganjar setelah mendengar pandangan Prabowo dan Anies yang satu kata dengan dirinya tentang upaya pemberantasan korupsi di Tanah Air.

"Maka yang musti kita sampaikan kepada masyarakat, ini lah janji politik di depan rakyat," kata Ganjar dalam debat capres pertama, di gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Jakarta, Selasa (12/12/2023) malam.

Kendati demikian, Ganjar turut mengingatkan bahwa masyarakat tentu mencermati perbuatan para pemimpinnya kelak.

Baca juga: Ganjar Janji Bikin Super Apps supaya Pelayanan Publik Lebih Baik

Menurut dia, jika para pemimpin ini tidak menjalankan perkataannya terkait upaya pemberantasan korupsi, maka masyarakat akan bertindak.

"Maka kalau perbuatannya tidak sama (dengan perkataan atau janji politik), kita lah yang dihukum oleh rakyat," ujar Ganjar.

Mantan Gubernur Jawa Tengah ini turut berharap agar para pemimpin bangsa ke depan mengutamakan integritas dalam memberantas korupsi.

Ia juga berharap bahwa pemilihan umum (Pemilu) 2024 menghasilkan satu semangat yang sama untuk menghadirkan pemerintahan yang bersih.

"Maka mudah-mudahan, pemilu besok ini akan menghasilkan semangat yang sama untuk kita memberantas korupsi. Integritas itu penting sekali dan nomor satu," kata Ganjar.

Sebelumnya, Ganjar mengatakan soal pentingnya ada aturan perampasan aset hingga penguatan KPK demi Indonesia bersih dari praktik korupsi.

Diketahui, isu pemberantasan korupsi menjadi salah satu tema yang diangkat dalam debat capres perdana.

Baca juga: Debat Capres, Ganjar Janjikan Internet Gratis bagi Siswa dan Insentif untuk Guru Agama

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kasus BTS 4G, Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Dituntut 5 Tahun Penjara dan Denda Rp 500 Juta

Kasus BTS 4G, Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Dituntut 5 Tahun Penjara dan Denda Rp 500 Juta

Nasional
Kemensos Gelar Baksos di Sumba Timur, Sasar ODGJ, Penyandag Kusta dan Katarak, hingga Disabilitas

Kemensos Gelar Baksos di Sumba Timur, Sasar ODGJ, Penyandag Kusta dan Katarak, hingga Disabilitas

Nasional
Nadiem Tegaskan Kenaikan UKT Hanya Berlaku Bagi Mahasiswa Baru

Nadiem Tegaskan Kenaikan UKT Hanya Berlaku Bagi Mahasiswa Baru

Nasional
Eks Penyidik Sebut Nurul Ghufron Seharusnya Malu dan Mengundurkan Diri

Eks Penyidik Sebut Nurul Ghufron Seharusnya Malu dan Mengundurkan Diri

Nasional
Jokowi dan Iriana Bagikan Makan Siang untuk Anak-anak Pengungsi Korban Banjir Bandang Sumbar

Jokowi dan Iriana Bagikan Makan Siang untuk Anak-anak Pengungsi Korban Banjir Bandang Sumbar

Nasional
Prabowo Beri Atensi Sektor Industri untuk Generasi Z yang Sulit Cari Kerja

Prabowo Beri Atensi Sektor Industri untuk Generasi Z yang Sulit Cari Kerja

Nasional
Komisi X Rapat Bareng Nadiem Makarim, Minta Kenaikan UKT Dibatalkan

Komisi X Rapat Bareng Nadiem Makarim, Minta Kenaikan UKT Dibatalkan

Nasional
Menaker Ida Paparkan 3 Tujuan Evaluasi Pelaksanaan Program Desmigratif

Menaker Ida Paparkan 3 Tujuan Evaluasi Pelaksanaan Program Desmigratif

Nasional
ICW Dorong Dewas KPK Jatuhkan Sanksi Berat, Perintahkan Nurul Ghufron Mundur dari Wakil Ketua KPK

ICW Dorong Dewas KPK Jatuhkan Sanksi Berat, Perintahkan Nurul Ghufron Mundur dari Wakil Ketua KPK

Nasional
Prabowo Disebut Punya Tim Khusus untuk Telusuri Rekam Jejak Calon Menteri

Prabowo Disebut Punya Tim Khusus untuk Telusuri Rekam Jejak Calon Menteri

Nasional
Reformasi yang Semakin Setengah Hati

Reformasi yang Semakin Setengah Hati

Nasional
Lemhannas Dorong Reaktualisasi Ketahanan Nasional Lewat 'Geo Crybernetic'

Lemhannas Dorong Reaktualisasi Ketahanan Nasional Lewat "Geo Crybernetic"

Nasional
Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Sukseskan WWF 2024, Pertamina Group Paparkan Aksi Dukung Keberlanjutan Air Bersih

Sukseskan WWF 2024, Pertamina Group Paparkan Aksi Dukung Keberlanjutan Air Bersih

Nasional
ICW Dorong Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Kasus Nurul Ghufron, Sebut Putusan Sela PTUN Bermasalah

ICW Dorong Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Kasus Nurul Ghufron, Sebut Putusan Sela PTUN Bermasalah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com