Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Litbang “Kompas”: Elektabilitas Gerindra 21,9 Persen, PDI-P 18,3 Persen, Golkar 8 Persen

Kompas.com - 12/12/2023, 05:33 WIB
Tatang Guritno,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil jajak pendapat Litbang Kompas Desember 2023 menunjukkan elektabilitas Partai Gerindra berada di urutan pertama.

Partai politik (parpol) yang dibentuk Prabowo Subianto itu meraih elektabilitas sebesar 21,9 persen.

“Ini berarti meningkat 3 persen dibandingkan survei Agustus 2023,” tulis peneliti Litbang Kompas Yohan Wahyu dikutip dari harian Kompas, Selasa (12/12/2023).

Baca juga: Ganjar Bakal Perkuat Asosiasinya dengan Jokowi Demi Genjot Elektabilitas

Berdasarkan survei yang sama Agustus 2023, elektabilitas Gerindra saat itu ada di angka 18,9 persen. Elektabilitas Gerindra pada Desember ini menyalip PDI-P. 

PDI-P kini berada di urutan kedua dengan elektabilitas 18,3 persen.

"Jika melihat latar belakang dukungan partai politik di pemilihan presiden, elektabilitas Gerindra dan PSI berjalan beriringan dengan elektabilitas pasangan yang mereka usung, yaitu Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, yang juga unggul dalam survei kali ini," tulis Yohan.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Prabowo-Gibran 39,3 Persen, Anies-Muhaimin 16,7 Persen, Ganjar-Mahfud 15,3 Persen


Angka itu merosot sebanyak 6,1 persen jika dibandingkan Agustus lalu. Kala itu, parpol yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu mempunyai tingkat elektoral sebesar 24,4 persen.

Kemudian, urutan ketiga diisi Partai Golkar yang memperoleh elektabilitas 8 persen.

Angka itu meningkat sebesar 0,8 persen ketimbang 4 bulan lalu di mana partai beringin mempunyai elektabilitas 7,2 persen.

Baca juga: Elektabilitas Muhaimin Terendah Versi Litbang Kompas, Jubir Anies-Muhaimin: Cak Imin Santai Saja

 Diikuti, Partai Kebangkitan Bangsa 7,4 persen, Partai Nasdem (4,9 persen), dan Partai Keadilan Sejahtera (4,5 persen).

"Elektabilitas ketiga parpol ini relatif stagnan meskipun cenderung menurun lebih kurang 1 persen dibandingkan survei Agustus lalu," tulis Yohan.

Lalu, ada Partai Demokrat (4,5 persen), Partai Amanat Nasional (4,2 persen), Partai Solidaritas Indonesia (2,6 persen), Partai Persatuan Pembangunan (2,4 persen) dan partai lainnya 4 persen. 

Adapun survei Litbang Kompas dibiayai secara mandiri oleh Harian Kompas dan berlangsung 29 November - 4 Desember 2023.

Sebanyak 1.364 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi.

Dengan metode tersebut, survei memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dengan margin of error di kurang lebih 2,65 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.

Hasil jajak pendapat Litbang Kompas selengkapnya bisa dibaca di Kompas.id: Gerindra Menyusul PDI-P

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

Nasional
Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Nasional
Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasehat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasehat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
Anies Belum Daftar ke PKB untuk Diusung dalam Pilkada DKI 2024

Anies Belum Daftar ke PKB untuk Diusung dalam Pilkada DKI 2024

Nasional
PAN Persoalkan Selisih 2 Suara Tapi Minta PSU di 5 TPS, Hakim MK: Mungkin Enggak Setengah Suara?

PAN Persoalkan Selisih 2 Suara Tapi Minta PSU di 5 TPS, Hakim MK: Mungkin Enggak Setengah Suara?

Nasional
Kuasa Hukum KPU Belum Paham Isi Gugatan PDI-P di PTUN

Kuasa Hukum KPU Belum Paham Isi Gugatan PDI-P di PTUN

Nasional
KPK Sita Pabrik Kelapa Sawit Bupati Nonaktif Labuhan Batu, Nilainya Rp 15 M

KPK Sita Pabrik Kelapa Sawit Bupati Nonaktif Labuhan Batu, Nilainya Rp 15 M

Nasional
Sidang Praperadilan Tersangka TPPU Panji Gumilang Berlanjut Pekan Depan, Vonis Dibacakan 14 Mei

Sidang Praperadilan Tersangka TPPU Panji Gumilang Berlanjut Pekan Depan, Vonis Dibacakan 14 Mei

Nasional
Hukuman Yusrizki Muliawan di Kasus Korupsi BTS 4G Diperberat Jadi 4 Tahun Penjara

Hukuman Yusrizki Muliawan di Kasus Korupsi BTS 4G Diperberat Jadi 4 Tahun Penjara

Nasional
Airin dan Ahmed Zaki Dekati PKB untuk Pilkada 2024

Airin dan Ahmed Zaki Dekati PKB untuk Pilkada 2024

Nasional
Anggota DPR Diduga Terima THR dari Kementan, KPK: Bisa Suap, Bisa Gratifikasi

Anggota DPR Diduga Terima THR dari Kementan, KPK: Bisa Suap, Bisa Gratifikasi

Nasional
Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Nasional
Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan

Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan

Nasional
Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Nasional
Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com