Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggapi Hasil Survei Litbang "Kompas", Mahfud: Tak Apa-apa, Survei Tiap Saat Berubah

Kompas.com - 11/12/2023, 18:33 WIB
Fika Nurul Ulya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD menanggapi santai ketika elektabilitasnya lebih rendah dari cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka dalam jajak pendapat Litbang Kompas terbaru.

Diketahui, dalam jajak pendapat Litbang Kompas pada 29 November-4 Desember 2023, Mahfud MD menempati posisi kedua dengan elektabilitas sebesar 21,6 persen.

Angka ini jauh lebih rendah dibanding Gibran Rakabuming Raka yang memperoleh sebesar 37,3 persen.

Mahfud mengatakan, suara pemilih masih bisa berubah sewaktu-waktu.

"Ya ndak apa-apa, survei kan tiap saat berubah," kata Mahfud usai mengikuti Sidang Kabinet Paripurna di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (11/12/2023).

Baca juga: Yakin Ganjar-Mahfud Tampil Maksimal saat Debat, TPN: Kami Sudah Siapkan Narasi Utama

Mahfud mengungkapkan, survei hari ini tidak bisa menjadi cerminan hasil dari pemungutan suara tahun depan.

Pasalnya, suara pemilih hanya bisa ditentukan dari hasil pemungutan suara pada 14 Februari 2023.

"Kalau Anda ditanya minta milih hari ini, itu hasilnya. Kalau minggu depan, (itu) hasilnya. Itu kan mulai dari perkembangan yang berubah-ubah. Ndak apa-apa, itu bagus," ujar Mahfud.

LITBANG KOMPAS Survei Kompas Desember 2023: Elektabiltas Ganjar - Mahfud

Sebagai informasi, dalam Survei Litbang Kompas, angka elektabilitas tertinggi diraih oleh cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka.

Dikutip dari harian Kompas, Senin (11/12/2023), Wali Kota Solo itu memperoleh tingkat elektoral sebesar 37,3 persen. Lalu, cawapres nomor urut 3 Mahfud MD dengan capaian 21,6 persen.

Sedangkan Muhaimin Iskandar yang menjadi cawapres nomor urut 1 mendapat elektabilitas 12,7 persen.

Baca juga: Elektabilitas Muhaimin Terendah Versi Litbang Kompas, Jubir Anies-Muhaimin: Cak Imin Santai Saja

Apabila dipasangkan, pasangan calon nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD mendapat elektabilitas terendah sebesar 15,3 persen.

Elektabilitas tertinggi diraih oleh pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebesar 39,3 persen, diikuti pasangan calon nomor urut 2, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar sebesar 16,7 persen.

Adapun survei Litbang Kompas melibatkan 1.364 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia.

Metode tersebut tersebut memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error lebih kurang 2,65 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana. Survei dibiayai sepenuhnya oleh Harian Kompas.

Baca juga: Elektabilitas Ganjar-Mahfud Nomor 3 Versi Litbang Kompas, PDI-P Berharap pada Jawa Tengah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com