JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka ditanya apakah dirinya merasa sedih dan marah ketika mendapat banyak serangan di media sosial (medsos).
Gibran mengaku dapat serangan lewat medsos dalam satu dua bulan terakhir.
Pertanyaan itu dilontarkan kepada Gibran dalam acara "Gibran Menyapa Umat Kristiani" di Nafiri Dischipleship Church (NDC) Central Park, Jakarta Barat, Senin (11/12/2023) malam.
"Memang satu-dua bulan terakhir serangan di medsos masif sekali. Nyinyiran, ejekan, fitnah, dan lain-lain," ujar Gibran.
Baca juga: Survei Litbang Kompas: Melonjaknya Suara Prabowo-Gibran dan Beralihnya Pendukung Jokowi
Gibran menjelaskan, berdasarkan ajaran dari guru agama dan seniornya, fitnah itu tidak perlu dibalas.
Lalu, jika diterpa isu hoaks, dirinya juga tidak akan berupaya untuk mengklarifikasi.
Gibran mengaku makin capek jika dirinya mengklarifikasi isu hoaks yang datang. Contohnya ketika isu hoaks seputar ijazah palsu Gibran.
"Terakhir itu isunya ijazah saya palsu. Saya klarifikasi dengan membawa ijazah saya. Bukannya isunya clear, eh malah tambah, gitulah. Intinya kita sabar saja ya," tuturnya.
Sementara itu, Gibran turut berkelakar bahwa dirinya akan berjoget jika difitnah orang lain.
Baca juga: Gibran: Kami Sangat Pro Pembangunan IKN, Tidak Bisa Lagi Jawa-Sentris
Dia kembali menegaskan tidak akan menanggapi segala fitnah, nyinyiran, hingga serangan.
Gibran menyebutkan, dirinya akan fokus blusukan ke warga-warga saja ketimbang mengklarifikasi isu hoaks.
"Fokus mendengarkan kebutuhan warga. Fokus turun ke door to door. Saya rasa itu lebih penting. Kita fokus ke kegiatan produktif. Kita lebih banyak mendengar karena saya sendiri orangnya enggak suka pidato. Jadi saya banyak mendengar komplainnya," imbuh Gibran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.