Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suara Jokowi Bukan Beralih ke Ganjar-Mahfud, PDI-P Perkuat Kampanye "Door to Door"

Kompas.com - 11/12/2023, 14:17 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI Perjuangan Eriko Sotarduga mengatakan, partainya mulai menggencarkan kampanye door to door atau dari pintu ke pintu untuk mendongkrak suara pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang mereka usung, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Strategi ini dilakukan menyusul merosotnya angka elektabilitas pasangan capres-cawapres nomor urut 3 itu.

“Memang tidak ada pilihan lain dari kami, selain memang melakukan kampanye yang disebut dengan door to door, menyampaikan langsung kepada masyarakat dan saat ini memang sudah dimulai,” kata Eriko dalam program Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Senin (11/12/2023).

Eriko mengaku paham bahwa sikap dan dukungan Presiden Joko Widodo bakal berpengaruh terhadap elektabilitas capres-cawapres.

Katanya, jajaran elite partai banteng, termasuk Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, telah memperkirakan bahwa basis suara Jokowi pada Pemilu 2019 bukan beralih ke Ganjar-Mahfud, melainkan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

“Pada waktu dua hari yang lalu, dalam rapat koordinasi yang dipimpin langsung oleh ketua umum, itu sudah menduga hal ini,” ujar Eriko.

Baca juga: Elektabilitas Ganjar-Mahfud Nomor 3 Versi Litbang Kompas, PDI-P Berharap pada Jawa Tengah

Eriko pun mengakui bahwa butuh upaya besar dan waktu yang tidak sebentar untuk mendongkrak elektabilitas Ganjar-Mahfud.

Oleh karenanya, seluruh calon legislatif (caleg) PDI-P dan relawan ditugaskan untuk memperkuat kampanye Ganjar-Mahfud dari rumah ke rumah.

Harapannya, dalam dua bulan ke depan, elektabilitas pasangan mantan Gubernur Jawa Tengah dengan Menko Polhukam itu menunjukkan peningkatan signifikan.

“Jadi setiap caleg bertanggung jawab terhadap daerah pemilihannya. Dan ini menggerakkan seluruh mesin partai bersama para relawan untuk langsung door to door untuk langsung kampanye rumah,” kata Eriko.

“Ada waktu yang tersisa kurang lebih 60 hari, ini masih ada cukup waktu,” tuturnya.

Sebelumnya, survei sejumlah lembaga memperlihatkan bahwa elektabilitas Ganjar-Mahfud mengalami penurunan.

Survei terbaru Litbang Kompas yang digelar pada 29 November-4 Desember 2023, misalnya, menunjukkan tingkat keterpilihan Ganjar-Mahfud sebesar 15,3 persen.

Pasangan calon ini tak lebih unggul dari capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, yang angka elektoralnya melonjak menjadi 39,3 persen.

Elektoral Ganjar-Mahfud juga di bawah pasangan capres-cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, yang mencapai 16,7 persen.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Nasional
Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Nasional
Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Nasional
Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com