Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Ingatkan Mahasiswa, Harus Berani Berinovasi karena Perubahan Dunia Sangat Cepat

Kompas.com - 11/12/2023, 12:20 WIB
Fika Nurul Ulya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, dunia saat ini berubah sangat cepat lantaran hadirnya disrupsi teknologi. Hal ini menjadi tantangan bagi sumber daya manusia (SDM) dan pelajar.

Oleh karena itu, ia meminta para mahasiswa berani berinovasi dalam hal apa pun.

"Perubahan dunia sekarang sangat, sangat cepat sekali. Disrupsi teknologi juga sangat cepat sekali. Oleh sebab itu kita harus berani untuk berinovasi, menemukan cara-cara baru yang lebih efektif, dalam hal apa pun," kata Jokowi di acara Vokasifest x Festival Kampus Merdeka di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Senin (11/12/2023).

Baca juga: Prabowo Akui Pakai Nama Jokowi untuk “Jualan”

Jokowi menyampaikan, pendidikan tinggi mempunyai peran penting untuk mengembangkan talenta-talenta muda.

Menurut jokowi, mempersiapkan talenta masa depan (future talent) harus jauh lebih konkret di tengah dunia yang terus berputar.


Pendidikan kata dia, harus sesuai dengan kebutuhan masa kini dan masa depan.

"Harus memecahkan masa depan, harus juga bisa memanfaatkan peluang, memanfaatkan opportunity yang ada. Dalam mengembangkan talenta-talenta muda kita dan pendidikan tinggi, pendidikan vokasi juga punya peran yang penting untuk mengajarkan Iptek yang relevan," jelas Jokowi.

Baca juga: Jokowi: Pendidikan Vokasi Punya Peran Penting untuk Ajarkan Iptek yang Relevan

Lebih lanjut, Kepala Negara mengaku senang karena penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) kuliah sudah mencapai 900.000 mahasiswa. 

Selain itu, penerima beasiswa afirmasi pendidikan tinggi bagi para pelajar daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) sudah mencapai 7.400 orang.

"Saya kira ini sebuah jumlah yang sangat besar sekali dan tadi juga disampaikan bahwa mahasiswa yang belajar di luar kampus dalam program kampus merdeka sudah mencapai 900.000 orang. Ini juga sangat sangat banyak sekali," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Nasional
Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Nasional
Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Nasional
Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Nasional
Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com