JAKARTA, KOMPAS.com - Co-Captain Tim Nasional calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Sudirman Said meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) lebih prudent menjaga data, menyusul bocornya data pemilih tetap (DPT) tahun 2024.
Diketahui, data tersebut dijual oleh seorang peretas bernama anonim "Jimbo" senilai Rp 1,1 miliar, setelah dia mengeklaim telah meretas situs kpu.go.id dan berhasil mendapatkan data pemilih dari situs itu.
"Kami tidak mau berspekulasi ya, namun kami berharap KPU lebih prudent (hati-hati)," kata Sudirman saat ditemui di Teater Salihara, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (30/11/2023).
Baca juga: Data KPU Diduga Bocor, Cak Imin: Upaya Sistematis Ganggu Pemilu
Sudirman menyampaikan, keamanan data KPU perlu diperhatikan mengingat data tersebut merupakan andalan dalam Pemilu. Data berperan penting dalam pelaksanaan Pemilu.
Dia pun berharap masalah kebocoran data ini bisa segera diatasi.
"Yang namanya data merupakan salah satu andalan dari Pemilu ini, jadi semoga bisa diatasi," ucap dia.
Sebelumnya diberitakan, data pemilih tetap (DPT) Pemilu dari situs resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) 2024 bocor.
Hal ini dikonfirmasi pula oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi.
"Kita sudah selidiki bahwa ini data DPT sebenarnya," ujar Budi dalam rapat kerja di Komisi I DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (29/11/2023).
Baca juga: Data KPU Diduga Bocor, Ganjar Minta Penegak Hukum Segera Bertindak
Budi mengatakan, data DPT sebenarnya dimiliki oleh semua partai. Menurut dia, semua peserta Pemilu 2024 pasti memiliki data DPT, dan itu sesuai dengan undang-undang (UU).
Namun, pernyataan Budi ini langsung disanggah oleh Wakil Ketua Komisi I DPR Abdul Kharis.
Kharis menyebutkan, DPT memang bisa dibuka dengan mudah di situs KPU. Hanya saja, masalahnya, data pribadi DPT juga ikutan bocor.
"Kalau DPT mah kita bisa buka di website-nya juga bisa kita lihat. Bukan itu. Jadi karena ada nomor yang pribadi," kata Kharis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.