JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan menyinggung mahalnya harga bahan pangan di Indonesia. Bahkan, harga beberapa komoditas pangan di dalam negeri disebutnya lebih mahal dibandingkan harga pangan di negara lain.
Anies mencontohkan harga daging dan telur di Indonesia, yang disebut lebih mahal dua sampai tiga kali lipat dibandingkan harga daging di Singapura dan Malaysia. Begitu pula dengan harga telur.
"(Harga daging) di kita bisa dua sampai tiga kali lipat lebih mahal. Harga telur kita lebih mahal daripada harga telur di Jepang," kata Anies dalam acara GAGAS RI yang tayang di Kompas TV, Rabu (22/11/2022).
Tak hanya telur, Anies juga menyoroti kenaikan harga beras yang konsisten menanjak sebanyak hampir 30 persen selama tujuh tahun terakhir.
Baca juga: Anies: Kalau Penguasa Bisa Menggonta-ganti Hukum, Maka Namanya Negara Kekuasaan
Demikian juga dengan harga bahan pangan lain, seperti minyak goreng, gula pasir, hingga cabai merah yang terus naik.
"Lihat minyak goreng naiknya 55 persen, gula pasir 11 persen, daging 29 persen, cabai merah naiknya 113 persen. Bila ini tidak ditata dengan baik maka keluarga Indonesia makin hari akan makin merasakan tekanan yang luar biasa," ujar Anies.
Menurut Anies, mahalnya harga pangan membuat pengeluaran rumah tangga untuk pangan jadi lebih banyak. Ia mencatat, sekitar 50 persen pengeluaran rumah tangga hanya untuk bahan pangan.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini lantas menyebut bahwa harga pangan yang mahal merupakan masalah mendasar yang harus segera diperbaiki.
"Kalau kita lihat hari ini 50 persen pengeluaran rumah tangga adalah untuk pangan. Bandingkan negara lain, di Vietnam 31 persen, Malaysia 27 persen, Afrika Selatan 21 persen, dan Jepang 16 persen," kata Anies.
Baca juga: Singgung Kebijakan Pusat-Daerah Tak Sinkron, Anies: Bulan Ini Dikerjakan A, 6 Bulan Lain Berubah B
Lebih lanjut, Anies menyampaikan bahwa tingginya harga pangan terjadi lantaran tata niaga di dalam negeri tidak diperbaiki.
Ia mengatakan, banyak produktivitas lahan yang rendah, di samping makin minimnya lahan pertanian.
Kemudian, pelaksanaan tata ruang dibiarkan menyimpang dari rencana awal. Lalu, tata kelola distribusi yang tidak efisien sehingga meningkatkan biaya logistik yang berpengaruh pada harga pangan.
"Dan bila ini dibiarkan terus, maka akan tergerus kawasan-kawasan yang sangat subur. Kalau kita lakukan koreksi di situ, maka kami yakin akan terjadi perubahan. Apa yang jadi gagasan kita? Kita ingin tiga hal, pangan cukup, petani sejahtera, dan harga terjangkau," ujar Anies.
Sebagaimana diketahui, Anies Baswedan berpasangan dengan Muhaimin Iskandar di pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Anies-Muhaimin menjadi pasangan urut nomor 1.
Baca juga: Anies Sebut Etika Politik di Indonesia Sedang Mengalami Erosi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.