Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Singgung Kebijakan Pusat-Daerah Tak Sinkron, Anies: Bulan Ini Dikerjakan A, 6 Bulan Lain Berubah B

Kompas.com - 22/11/2023, 22:23 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan menggagas upaya sinkronisasi kebijakan antara pusat dan daerah dalam visi misinya maju sebagai pengganti Presiden Joko Widodo ke depan.

Pasalnya dia tidak ingin kebijakan antara pusat dan daerah kerap berubah-ubah dalam waktu singkat, sekitar tiga bulan atau enam bulan sekali.

Akibat berubah-ubahnya kebijakan itu, hasil dari kebijakan tersebut pun tidak maksimal.

"Kita ingin Indonesia di pusat dengan daerah kebijakannya sinkron. Kita ingin pemerintahan yang konsisten kebijakannya, bukan kebijakan yang bulan ini dikerjakan A, 6 bulan lain berubah B. Enam bulan berikut berubah C. Tapi (kita justru ingin) konsisten dikerjakan lintas waktu," kata Anies dalam acara GAGAS RI di Kompas TV, Rabu (22/11/2022).

Baca juga: 3 Eks Pimpinan KPK Gabung Timnas AMIN, Anies: Mereka Sudah Bekerja untuk Perubahan

Anies menyampaikan, gagasan itu merupakan satu dari 8 jalan perubahan yang akan dilakukannya saat menjadi pemimpin bangsa.

Adapun gagasan utamanya adalah biaya hidup yang murah dengan tersedianya beragam kebutuhan yang dibutuhkan masyarakat. Selanjutnya, pengentasan kemiskinan dengan memberikan perluasan kepastian berusaha dan menciptakan lapangan kerja berkualitas.

Ketiga, menciptakan lingkungan hidup lestari, yaitu memiliki keadilan biologis bukan saja untuk manusia tapi untuk semua makhluk hidup.

"Keempat, membuat integrasi antara desa dan kota, yang saling memajukan. Ini bukan sesuatu yang membutuhkan kerumitan, ini membutuhkan kemauan," tutur Anies.

Baca juga: Kapten Timnas Anies-Muhaimin Yakin Panglima TNI Netral Selama Berpegang pada Sumpah Prajurit

Sedangkan kelima adalah sarana pendidikan dan sarana kesehatan yang tersedia setara untuk seluruh penduduk Indonesia di manapun mereka berada.

Artinya bukan hanya di kota, tapi juga di pelosok Tanah Air.

"Keenam andalkan kekuatan utama bangsa ini di keluarga. Keluarga kita harus jadi keluarga yang tangguh, resilient, kuat karena ketahanan ekonomi, bisa mendidik anak dengan baik. Lalu ketujuh, menginginkan Indonesia yang berperan di tingkat global," jelas Anies.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Nasional
PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

Nasional
PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

Nasional
Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Nasional
Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Nasional
Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Nasional
Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Nasional
Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Nasional
Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Nasional
PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

Nasional
Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Nasional
Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Nasional
Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Nasional
Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Nasional
Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com