Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Calon KSAD, Panglima Agus: Kita Lihat Bintang 3 yang "Eligible"

Kompas.com - 22/11/2023, 13:33 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengatakan, dirinya belum mengajukan nama calon Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) yang akan menggantikan posisinya.

Menurut Agus, ia akan melihat terlebih dahulu para perwira tinggi yang memenuhi syarat sebagai KSAD.

"Belum, belum (belum ajukan nama)," kata Agus Subiyanto di Istana Negara, Jakarta, Rabu (22/11/2023).

"Kita lihat saja (perwira) bintang tiga yang eligible (memenuhi syarat)," ujarnya lagi.

Baca juga: 3 Nama Bakal Calon KSAD Pengganti Agus Subiyanto, Menantu Luhut Kandidat Terkuat

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Agus Subiyanto sebagai Panglima TNI di Istana Negara pada Rabu pagi.

Pelantikan itu berdasarkan Surat Keputusan Presiden Nomor 102-TNI Tahun 2023 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Panglima TNI.

Agus Subiyanto menggantikan Laksamana Yudo Margono yang akan memasuki masa purna tugas.

Namun, Agus diketahui baru dilantik sebagai KSAD pada 25 Oktober 2023.

Baca juga: Soal Pembebasan Pilot Susi Air, Panglima TNI Agus Subiyanto Sebut Akan Pakai Smart Power

Terkait calon KSAD, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) membeberkan tiga nama yang digadang-gadang menggantikan Jenderal Agus Subiyanto.

Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid mengatakan, tiga nama yang berpeluang mengisi posisi KSAD adalah Letjen TNI Maruli Simanjuntak, Letjen TNI Suharyanto, dan Letjen TNI I Nyoman Cantiasa.

Maruli adalah Panglima Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat (Pangkostrad), Suharyanto adalah Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan Nyoman adalah Koordinator Staf Ahli (Koorsahli) KSAD.

"Ada beberapa nama. Pak Maruli salah satu yang kuat, terus kemudian ada Pak Suharyanto, kepala BNPB, dan Pak Nyoman Cantias," ujar Meutya dikutip dari laman DPR.

Baca juga: Dilantik Jadi Panglima TNI, Agus Subiyanto: Saya Mohon Doa Restu...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com