Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota BPK Tersandung Korupsi, Komisi XI: Tak Terkait "Fit and Proper Test" di DPR

Kompas.com - 18/11/2023, 05:54 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi XI DPR Hendrawan Supratikno turut prihatin terhadap banyaknya kasus korupsi yang melibatkan pegawai Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) beberapa waktu terakhir.

Sebab, menurut dia, peran BPK sebagai sebuah lembaga sangat penting untuk menentukan maju mundurnya negara.

"Kami ikut prihatin dan terus mendorong perbaikan tata kelola dan pengawasan internal di lingkungan BPK," kata Hendrawan kepada Kompas.com, Jumat (17/11/2023).

Baca juga: Dugaan Kongkalikong Hilangkan Temuan BPK di Sorong dan Penyegelan Ruang Pius Lustrilanang

Hal itu disampaikan saat ditanya apakah Komisi XI DPR akan mengevaluasi proses fit and proper test calon anggota BPK ke depannya merujuk kasus anggota BPK terlibat korupsi.

Meski demikian, dia tak menyebut spesifik apakah evaluasi dan perbaikan tata kelola itu juga termasuk proses fit and proper test di DPR.

Dia hanya memastikan bahwa soal kasus yang menimpa anggota BPK tidak terkait proses fit and proper test sebelumnya di DPR.

"Fit and proper dilakukan secara transparan. Dalam penetapan program, juga dilakukan konsultasi antara DPR (sebagai lembaga pengawasan) dan BPK (lembaga pemeriksaan)," ucap Hendrawan.

"Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) adalah AKD (alat kelengkapan dewan) yang terus menerus melakukan penelaahan terhadap hasil audit BPK," kata dia.

Baca juga: Kejagung Sita Aset Anggota BPK Achsanul Qosasi, Sertikat Tanah hingga Ratusan Lembar Uang Asing

Politikus PDI-P ini mengatakan, kini DPR melalui Komisi XI hanya bisa menyampaikan aspirasi agar peran AKD BAKN diperkuat.

Menurut dia, hal itu dilakukan agar kualitas kemitraan DPR dan BPK menjadi lebih kuat.

Terakhir, dia berpesan agar seluruh pegawai dan pejabat BPK menjaga kredibilitas lembaga.

"Sebagai auditor negara (supreme audit) dengan kewenangan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara, maju mundurnya suatu negara sangat ditentukan kredibilitas lembaga BPK-nya," ucap Hendrawan.

Beberapa waktu belakangan, lembaga BPK disorot karena dugaan para pegawainya terlibat korupsi.

Ini terjadi setelah tim KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di Sorong, Papua Barat Daya.

Baca juga: Konstruksi Perkara yang Jerat Pj Bupati Sorong dan Pemeriksa BPK

Dalam operasi ini, KPK menangkap Penjabat (Pj) Bupati Sorong Yan Piet Mosso dan dua pejabat Pemerintah Kabupaten Sorong.

Selain itu, KPK mengamankan dua pemeriksa BPK Perwakilan Provinsi Papua Barat.

Di lain pihak, Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan tersangka terhadap anggota BPK Achsanul Qosasi dalam kasus korupsi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) dalam kasus BTS 4G.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangkan Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangkan Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis Lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis Lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Nasional
Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Nasional
Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Nasional
PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

Nasional
Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Nasional
Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com