Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jannus TH Siahaan
Doktor Sosiologi

Doktor Sosiologi dari Universitas Padjadjaran. Pengamat sosial dan kebijakan publik. Peneliti di Indonesian Initiative for Sustainable Mining (IISM). Pernah berprofesi sebagai Wartawan dan bekerja di industri pertambangan.

Mencermati Strategi Politik Para Capres

Kompas.com - 17/11/2023, 05:50 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

GEBRAKAN-gebrakan politik Prabowo Subianto selama beberapa bulan terakhir nampaknya mulai memperlihatkan hasil positif.

Strategi-strategi politik yang dipakai dalam menggaet sebanyak-banyaknya pemilih dari kantong pemilih Jokowi tidak saja menghasilkan limpahan elektoral, tapi secara strategis juga berujung dengan hasil yang sangat diharapkan oleh Prabowo Subianto, yakni intimasi relasi politik dengan Presiden Jokowi dan keluarganya.

Munculnya Gibran Rakabuming Raka ke pentas politik nasional, meskipun didahului dengan beberapa kontroversi, menjadi titik penentu beralihnya biduk politik Jokowi di satu sisi dan menjadi keberkahan politik tersendiri bagi Prabowo Subianto di sisi lain.

Menariknya, segala anomali politik dan "keanehan" konstitusional yang menyertai perubahan besar tersebut tidak menjadi halangan elektoral bagi pasangan Prabowo - Gibran dalam mendulang elektabilitas.

Dengan strategi "menyerap segala serangan" dan strategi tidak menyerang lawan, segala tuduhan negatif atas anomali-anomali politik yang melingkari proses pemasangan Prabowo dan Gibran berlalu begitu saja.

Tuduhan politik dinasti dan pengkhianatan politik, yang dilemparkan oleh kubu lawan, diserap dengan baik, sehingga tidak melebar terlalu luas dan akhirnya terkesan tidak terlalu mendapat tempat lagi di ruang publik.

Begitu pula dengan serangan-serangan personal kepada Prabowo Subianto. Layaknya pesan di dalam beberapa billboard viral Prabowo, semua serangan personal berlalu begitu saja karena direaksi dengan sangat santai versi generasi muda. "Jogetin aja!", begitu bunyinya.

Dan Prabowo mempraktikkannya secara konsisten. Reaksi "menari" nyaris tak pernah absen dari setiap penampilan publiknya.

Model reaksi tersebut sangat bisa dipahami. Nyatanya Prabowo telah tiga kali ikut kontestasi. Sekali sebagai bakal calon wakil presiden dan dua kali sebagai bakal calon presiden.

Nah, selama itu pula beliau diserang dengan peluru yang itu-itu saja. Jadi sangat wajar peluru-peluru tersebut efeknya tak sama lagi, pelurunya terserap oleh aksi tak membalas Prabowo dan Tim.

Apalagi, pada pemilu kali ini efek pergeseran demografis terhadap perubahan perilaku pemilih sangat terasa.

Generasi milenial dan Gen Z yang akrab dengan platform media sosial seperti Tiktok dan Reel Instagram sudah tidak lagi menjadikan isu-isu serius terkait masa lalu atau track record kandidat sebagai fokus.

Sebagaimana diketahui, Tiktok dan reel Instagram pada mulanya memang banyak diisi dengan konten kreatif berupa tarian dan dance kekinian.

Jadi tak heran jika tarian ala Prabowo yang unik tersebut berubah menjadi ribuan konten pendek kreatif Tiktok dan Instagram di tangan anak-anak muda masa kini, sebagai bukti dukungan lebih lanjut untuk Prabowo.

Pun dari sisi preferensi politik, kata kunci "tegas" dan "kebapakan" menjadi dua representasi yang sangat disukai dari Prabowo oleh pemilih muda, yang secara psikologis memang masih labil di satu sisi dan membutuhkan sosok yang "kuat", protektif, dan kebapakan di sisi lain.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com