Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini, Agus Subiyanto Jalani "Fit and Proper Test" Calon Panglima TNI

Kompas.com - 13/11/2023, 06:19 WIB
Tatang Guritno,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Agus Subiyanto bakal memulai perjalanannya menuju kursi Panglima TNI dengan menjalani fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan pada Senin (13/11/2023).

Proses itu bakal dijalankan oleh Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, pukul 10.00 WIB.

Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid mengungkapkan, uji kelayakan dan kepatutan calon Panglima TNI bakal berjalan terbuka dan tertutup.

“Dimulai pagi dengan penyampaian visi misi kurang lebih 30 menit dilakukan secara terbuka,” ujar Meutya pada 9 November 2023.

Baca juga: Komisi I DPR Nyatakan Persyaratan Administrasi Calon Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto Lengkap

Ia mengatakan, proses pendalaman visi misi kemungkinan bakal dilakukan secara tertutup jika ada hal-hal yang bersifat rahasia.

“Tapi dibuka dulu di awal untuk diketahui publik semua apa visi misi dari calon panglima,” kata Meutya.

Calon tunggal yang ditunjuk Jokowi

Agus Subiyanto bakal menjadi calon tunggal Panglima TNI yang akan menggantikan posisi Laksamana Yudo Margono yang memasuki masa pensiun pada 26 November 2023.

Sebelumnya, penunjukan Agus dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan mengirimkan Surat Presiden (Surpres) ke DPR RI. Informasi itu disampaikan oleh Ketua DPR RI Puan Maharani pada 31 Oktober 2023.

“Nama calon pengganti dari Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, nama yang diusulkan oleh Presiden adalah Jenderal TNI Agus Subiyanto yang saat ini menjabat sebagai KSAD,” kata Puan.

Baca juga: Jenderal Agus Subiyanto Jamin Netralitas TNI AD dalam Pemilu 2024

Adapun, karier Agus sendiri dianggap cukup pesat. Pasalnya, penunjukannya menjadi bakal Panglima TNI dilakukan setelah ia dilantik menjadi KSAD pada 25 Oktober 2023.

Setelah pelantikan itu, Agus mengaku mendapatkan pesan khusus dari Jokowi untuk menjaga kondusivitas pada pemilihan umum (Pemilu) 2024.

"Bapak Presiden menyampaikan untuk membuat kondusif di semua wilayah," kata Agus dalam keterangannya seusai dilantik sebagai KSAD di Istana Negara, Jakarta pada 25 Oktober 2023.

Profesionalitas dan netralitas TNI

Proses Agus Subiyanto menjadi Panglima TNI bakal berlangsung ditengah banyak pihak yang mempertanyakan netraltias TNI menghadapi Pemilu 2024.

Pasalnya, Agus merupakan salah satu figur yang dianggap dekat dengan Jokowi. Ia pernah menjabat sebagai Komandan Distrik Militer 0735/Surakarta ketika Jokowi menjabat sebagai wali kota Solo.

Baca juga: Aroma Nepotisme di Balik Pencalonan Agus Subiyanto Jadi Panglima TNI

Sementara itu, Jokowi beberapa kali memilih pejabat negara yang memiliki kedekatan dengannya. Misalnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang pernah menjadi Kapolres Solo dan mantan Panglima TNI Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto yang pernah menjabat sebagai Komandan Pangkalan Udara Adi Soemarmo.

Halaman:


Terkini Lainnya

Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Nasional
Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan

Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan

Nasional
Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Nasional
Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

Nasional
Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Nasional
Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Nasional
KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

Nasional
Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Nasional
Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Nasional
Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Nasional
Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Nasional
Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Nasional
Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Nasional
Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Nasional
Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com