Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KSAD Ingatkan Bahaya Perpecahan lewat Isu SARA di Tahun Politik

Kompas.com - 08/11/2023, 14:53 WIB
Singgih Wiryono,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Agus Subiyanto mengingatkan bahaya perpecahan yang memanfaatkan isu suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Pemilu yang akan berlangsung tahun depan ini dinilai memiliki kerawanan jika politisasi SARA masih berlangsung.

"Kondisi ini dikhawatirkan dapat memicu terjadinya polarisasi di tengah masyarakat akibat dari politisasi agama, identitas, hingga isu SARA. Jika kondisi tersebut berlangsung secara berlarut dapat berpotensi memicu konflik dan disintegrasi bangsa," ujar Agus dalam pidato Apel Gelar Pasukan yang dilaksanakan di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, Rabu (8/11/2023).

Baca juga: KSAD Ungkap Visi-Misi Jelang Fit and Proper Test: Tupoksi TNI dan Penanganan Papua

Agus mengatakan, kekhawatiran tersebut tentu tidak diharapkan untuk terjadi.

Sebab itu, TNI AD berkomitmen unutuk menjaga kelangsungan Pemilu dari gangguan yang bisa membuat perpecahan bangsa.

"Dengan harapan seluruh masyarakat di DKI JAkarta muapun seluruh Indonesia siap untuk melaksanakan Pemilu tahun 2024 dengan aman dan damai guna mewujudkan demokrasi yang bermartabat," imbuhnya.

Calon tunggal Panglima TNI ini juga mengajak kepada tokoh agama dan tokoh masyarakat ikut berperan menciptakan kondisi yang kondusif selama Pemilu 2024.

"Kami juga mengimbau agar kita semua terus bersinergi dalam upaya menjagabstabilitas keamanan saat pemilu 2024 mendatang," ucapnya.

Baca juga: Ditanya Apakah Berani Tolak Perintah Jokowi yang Langgar Hukum, Ini Jawaban Panglima TNI

Di sisi lain, Agus juga memastikan seluruh prajurit TNI AD bersikap netral dalam Pemilu 2024 seperti amanat Undang-Undang 34 Tahun 2004 tentang TNI.

Di akhir pidato, Agus berpesan kepada para prajurit TNI Angkatan Darat untuk memegang disiplin memahami rantai komando yang efektif dan efisien.

Sehingga tugas pengamanan Pemilu 2024 bisa terlaksana dengan baik.

"Kemudian jangan lengah dan tingkatkan kepekaan terhadap segala kemungkinan yang dapat dimanfaatkan oleh pihak lain," kata Agus.

"Jangan ragu dalam bertindak dan tingkatkan koordinasi secara optimal dengan seluruh unsur yang terkait dalam tugas pengamanan. Cermati dan ikuti perkembangan situasi secara terus menerus dsn laporkan dengan segera bila terdapat kejanggalan dalam pelaksanaan tugas," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Sukseskan WWF 2024, Pertamina Group Paparkan Aksi Dukung Keberlanjutan Air Bersih

Sukseskan WWF 2024, Pertamina Group Paparkan Aksi Dukung Keberlanjutan Air Bersih

Nasional
ICW Dorong Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Kasus Nurul Ghufron, Sebut Putusan Sela PTUN Bermasalah

ICW Dorong Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Kasus Nurul Ghufron, Sebut Putusan Sela PTUN Bermasalah

Nasional
Anies Dinilai Sulit Cari Partai yang Mau Mengusungnya sebagai Cagub DKI Jakarta

Anies Dinilai Sulit Cari Partai yang Mau Mengusungnya sebagai Cagub DKI Jakarta

Nasional
PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

Nasional
SYL Klaim Tak Pernah 'Cawe-cawe' soal Teknis Perjalanan Dinas

SYL Klaim Tak Pernah "Cawe-cawe" soal Teknis Perjalanan Dinas

Nasional
Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Nasional
Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Nasional
Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah

Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah

Nasional
Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Nasional
Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Nasional
Dititip Kerja di Kementan dengan Gaji Rp 4,3 Juta, Nayunda Nabila Cuma Masuk 2 Kali

Dititip Kerja di Kementan dengan Gaji Rp 4,3 Juta, Nayunda Nabila Cuma Masuk 2 Kali

Nasional
Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Nasional
Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis 'Mercy'

Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis "Mercy"

Nasional
26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com