Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Mengaku Tak Ajak Susi Gabung TPN Saat Makan Siang Bareng di Pangandaran

Kompas.com - 08/11/2023, 11:51 WIB
Ardito Ramadhan,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon presiden Ganjar Pranowo mengaku tidak mengajak mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti untuk masuk dalam Tim Pemenangan Nasional (TPN) ketika keduanya bertemu di Pangandaran, Selasa (7/11/2023) kemarin.

Ganjar mengatakan, pertemuannya dengan Susi hanyalah perbincangan biasa antara dua teman baik

"Oh tidak (ajak masuk TPN), saya dialog biasa saja. Karena Bu Susi dengan saya punya kedekatan, kami berteman dengan sangat baik," kata Ganjar seusai Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) di Lubang Buaya, Jakarta, Rabu (8/11/2023).

Baca juga: Ganjar Pranowo Makan Siang Bareng Susi Pudjiastuti, Disuguhi Udang Pangandaran

Menurut Ganjar, ia berdiskusi dengan Susi mengenai masa depan Indonesia dan ia menilai Susi punya banyak pemikiran soal itu.


Namun, mantan gubernur Jawa Tengah itu mengaku akan senang apabila Susi mendukungnya pada Pemilihan Presiden 2024.

"Kami diskusi bagaimana masa depan bangsa ini dan beliau punya pemikiran-pemikiran yang cukup banyak, tapi kalau beliau mendukung tentu kami akan senang," ujar Ganjar.

Diberitakan sebelumnya, Ganjar makan siang bersama Susi di kediaman Susi di Pangandaran, Jawa Barat, Selasa kemarin.

Dalam keterangan pers yang dirilis kepada wartawan, Ganjar dan Susi tampak menikmati makan siang dengan sejumlah hidangan laut.

Baca juga: Andika Perkasa Akui TPN Incar Susi Pudjiastuti, Sebut Sudah Didiskusikan di Internal

Selepas menikmati hidangan makan siang, Ganjar dan Susi terlihat berbincang berdua dengan akrab.

Ganjar mengaku sudah lama janji berkunjung ke kediaman Susi, tetapi baru sempat hadir kemarin

"Saya sudah janji lama ke sini dulu mau dimasaki udang, terus telepon berkali-kali tidak bisa kemarin waktu ada Air Show saya diundang tapi WA-nya telat buka saya, akhirnya saya buka dan kesempatannya hari ini," kata Ganjar, Selasa kemarin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Nasional
Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Nasional
Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Nasional
Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Nasional
Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Nasional
DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

Nasional
Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Nasional
Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

Nasional
DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

Nasional
Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Nasional
Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Nasional
Komnas Haji Minta Masyarakat Tak Mudah Tergiur Tawaran Haji Instan

Komnas Haji Minta Masyarakat Tak Mudah Tergiur Tawaran Haji Instan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com