JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, pada penjabat (Pj) kepala daerah dipilih karena pengalaman dan kemampuannya.
Menurut Jokowi, para penjabat gubernur, bupati dan wali kota bisa menjadi kepala daerah tanpa mengeluarkan biaya seperti para kepala daerah hasil pemilihan kepala daerah (pilkada).
"Bapak, Ibu, semua saya tahu, saya pilih karena Bapak, Ibu berpengalaman di pemerintahan dan Bapak, Ibu juga tidak memiliki beban politik. Ya kan?," ujar Jokowi saat memberi pengarahan kepada 193 pj kepala daerah di Istana Negara, Jakarta, Senin (30/10/2023).
Baca juga: Prabowo Sebut Gibran Tak Dibahas Saat 3 Bacapres Makan Siang Bersama Jokowi
"Jadi gubernur, wali kota, jadi bupati enggak keluar ongkos seperti yang itu berlaga di pilkada dulu, di pilgub, pilwakot, pilihan bupati. Artinya, tanpa beban politik," tegasnya.
Sehingga Presiden Jokowi mengharapkan para pj kepala daerah memiliki pertimbangan teknokratik dalam membuat sebuah kebijakan di daerah.
Selain itu, karena tak terikat beban politik, penjabat kepala daerah bisa lebih mudah dalam membuat kebijakan.
Baca juga: Panggil 193 Pj Kepala Daerah ke Istana, Jokowi Beri 7 Arahan
"Buat terobosan, policy seharusnya lebih gampang. Harusnya. Bapak, Ibu bisa menentukan prioritasnya di mana, prioritas kerja itu harus jelas dong jangan rutinitas saja," tutur Jokowi.
"Orientasinya itu hasil. Prosedur itu mengikuti dan lakukan terobosan kerja, fokus aja, yang penting itu pertumbuhan ekonomi, inflasi, itu hal penting pokok," katanya.
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi juga mengingatkan agar kepala daerah bekerja dengan baik selama bekerja.
Menurut Presiden, kinerja para penjabat wali kota, bupati, dan gubernur dievaluasi tiga bulan sekali oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.
Namun, sebagai Kepala Negara Jokowi mengaku mengevaluasi kinerja penjabat kepala daerah setiap hari.
Sehingga jika dirinya memantau ada pj kepala daerah berkerja menyimpang dari aturan, Jokowi tak segan melakukan penggantian.
Baca juga: Evaluasi Pj Kepala Daerah Setiap Hari, Jokowi: Hati-hati, Miring-miring Saya Ganti
"Bapak, Ibu semuanya dievaluasi kan setiap tiga bulan. yang evaluasi Mendagri, tapi saya evaluasi saya harian. Begitu," kata Jokowi.
Para pj pun merespons dengan bertepuk tangan. Namun, Presiden Jokowi mengingatkan agar tak usah bertepuk tangan.
"Jangan tepuk tangan. Saya evaluasi harian, itu hati-hati loh. Begitu Bapak, Ibu semuanya miring-miring saya ganti setiap hari bisa," tegas Jokowi.