JAKARTA, KOMPAS.com - Putra sulung Presiden Joko Widodo yang juga kader PDI Perjuangan, Gibran Rakabuming Raka, masih bertahan di bawah naungan PDI-P.
Padahal, Gibran telah dideklarasikan sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping bakal calon presiden (capres) Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto. Katanya, Prabowo dan Gibran akan mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Rabu (25/10/2023).
Sampai saat ini, Gibran belum mundur dari keanggotaan partai banteng. Pun PDI-P belum memecat Wali Kota Surakarta itu.
Ditarik mundur ke belakang, Ketua Umum PDI-P Megawati Seokarnoputri pernah mewanti-wanti kadernya untuk tak melakukan manuver politik jelang Pemilu Presiden (Pilpres) 2024. Bahkan, Megawati mengancam bakal memecat kader yang main dua kaki.
Baca juga: Ketika Dinasti Jokowi Meninggalkan Megawati
Ultimatum Mega ini disampaikan dalam rapat kerja nasional (rakernas) PDI-P, Juni 2022, jauh hari sebelum Gibran dideklarasikan sebagai cawapres kubu lawan.
"Kalian, siapa yang berbuat manuver-manuver, keluar! Karena apa, tidak ada di dalam PDI Perjuangan itu yang namanya main dua kaki, main tiga kaki, melakukan manuver!" kata Megawati di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (21/6/2022).
Presiden ke-5 RI itu lantas menyatakan bahwa dirinya punya hak prerogatif untuk mengusung capres dan cawapres PDI-P. Oleh karenanya, seluruh kader diminta patuh pada arahan partai.
"Ingat lho! Lebih baik keluar deh, daripada saya pecati lho kamu, saya pecati lho," kata Megawati.
"Inilah organisasi dari sebuah partai yang namanya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, yang mengikuti aturan partainya dan solid bersama dengan rakyat. Lha kalau hanya mau mejeng-mejeng aja, duh enggak deh," lanjutnya.
Pesan soal manuver politik ini kembali ditegaskan Megawati ketika elite PDI-P memanggil Gibran pada pertengahan Mei 2023. Pemanggilan tersebut imbas pertemuan Gibran dengan Prabowo di Solo, Jawa Tengah, beberapa hari sebelumnya.
Baca juga: Menanti Langkah Tegas Megawati Usai Gibran Terima Mandat Golkar Jadi Cawapres Prabowo
Kepada Gibran, Mega mewanti-wanti supaya menjaga diri dari banyaknya manuver politik jelang Pilpres 2024. Megawati bilang, kader PDI-P harus tegak lurus pada arahan partai.
“Jadi tadi memang banyak ya nasihat-nasihat dari Ibu Megawati Soekarnoputri yang disampaikan melalui saya, ya termasuk bagaimana di dalam pemilu ini banyak yang melakukan dansa-dansa politik, sehingga kita harus kokoh," kata Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto dalam konferensi pers usai memanggil Gibran di Kantor DPP PDI-P, Jakarta, Senin (22/5/2023).
"Berpolitik itu juga harus waspada dari berbagai manuver-manuver politik karena tujuan politik adalah bergerak ke bawah," tuturnya.
Siapa sangka, beberapa bulan setelah ultimatum Mega, Gibran benar-benar melakukan manuver tajam. Ia dideklarasikan sebagai bakal cawapres Prabowo pada Minggu (22/10/2023).
Padahal, Prabowo merupakan rival politik Ganjar Pranowo, bakal capres yang diusung PDI-P. Pencapresan Menteri Pertahanan itu didukung oleh Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), dan Partai Gelora.