Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Tindakan Kekerasan di Gaza Harus Dihentikan

Kompas.com - 20/10/2023, 17:33 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, kekerasan di wilayah Gaza harus dihentikan.

Hal tersebut disampaikan Presiden saat menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN Gulf Cooperation Council (GCC) di Riyadh, Arab Saudi, pada Jumat (20/10/2023).

"Secara khusus saya menyampaikan perkembangan di Gaza, tindakan kekerasan harus di hentikan. Isu kemanusian harus menjadi prioritas saat ini, dan kita harus mencegah agar kondisi tidak menjadi semakin buruk," ujar Jokowi sebagaimana dilansir dari siaran langsung YouTube Radio Television Malacanang (RTV Malacanang) yang merupakan media resmi Istana Kepresidenan Filipina, Jumat.

Baca juga: Bantuan yang Diperlukan Warga di Gaza

Presiden Jokowi pun mengingatkan publik agar tidak boleh lupa bahwa akar persoalan dari konflik yang terjadi di Gaza yakni pendudukan wilayah Palestina oleh Israel.

Sehingga, lanjutnya, persoalan itu harus diselesaikan sesuai hukum internasional.

Jokowi juga mengingatkan soal posisi ASEAN dan GCC yang harus solid dalam mendukung perdamaian.

"Posisi ASEAN dan GCC harus jelas dan solid dan untuk mendukung solusi perdamaian yang adil," tutur Kepala Negara.

Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi menyambut baik digelarnya KTT ASEAN-GCC yang merupakan momentum pertemuan pertama antara pemimpin negara ASEAN dan pemimpin negara Teluk.

Menurut Jokowi, ASEAN dan kawasan Teluk merupakan dua kekuatan yang besar, yang mana kedua wilayah memiliki populasi lebih dari 700 juta jiwa dengan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) lebih dari 5 triliun dolar AS.

"Ini adalah modal besar negeri kita untuk memainkan peran strategis sebagai kekuatan positif di tengah kondisi dunia yang terbelah," ungkap Jokowi.

Baca juga: Jokowi: Indonesia Kutuk Serangan Israel ke RS di Gaza

Jokowi pun menyampaikan tiga hal yang perlu didorong dalam kerja sama kedua wilayah ke depannya.

Pertama, di bidang ekonomi ASEAN dan negara Teluk perlu memaksimalkan potensi ekonomi melalui investasi dan perdagangan yang berimbang dan terbuka.

Termasuk dengan kerangka perdagangan ASEAN-GCC, dan melalui pembangunan industri, sertifikasi halal serta pengembangan wisata halal.

Kedua, mendorong ketahanan pangan dan energi, keamanan rantai pasok pangan melalui kerja sama sektor pertanian dan pangan, dan penyelarasan standar komoditas pertanian.

"Ketahanan sektor energi kita perkuat melalui kemitraan yang saling menguntungkan dan berkelanjutan melalui transisi energi," tutur Jokowi.

Baca juga: Usai Biden Datang, Israel Izinkan Bantuan Masuk Gaza dari Mesir

Ketiga, mengenai perlindungan pekerja migran.

Presiden Jokowi menyebut, di tengah situasi global yang semakin tak menentu ASEAN berkomitmen untuk meningkatkan perlindungan bagi pekerja migran.

"Saya mohon dukungan negara GCC," tambah Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Datangi Rumah Airlangga, Klaim Sudah Didukung Golkar Maju Pilkada Jatim

Khofifah-Emil Dardak Datangi Rumah Airlangga, Klaim Sudah Didukung Golkar Maju Pilkada Jatim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com