Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Indonesia Kutuk Serangan Israel ke RS di Gaza

Kompas.com - 19/10/2023, 16:15 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, Indonesia mengutuk keras serangan Israel terhadap rumah sakit (RS) Al Ahli di Gaza.

Menurut Presiden, serangan itu mengganggu hukum humaniter internasional.

"Indonesia juga mengutuk serangan Israel terhadap rumah sakit Al Ahli, ini jelas pelanggaran terhadap hukum humaniter internasional," ujar Jokowi dilansir siaran YouTube Sekretariat Presiden pada Kamis (19/10/2023).

Dalam kesempatan itu, Presiden juga menyatakan bahwa Indonesia mengecam keras tindak kekerasan yang terjadi di Gaza.

Baca juga: Daftar Cawapres ke KPU, Mahfud Klaim Sudah Dapat Surat Izin Jokowi

Pasalnya, kekerasan yang terjadi telah mengakibatkan penderitaan dan semakin banyaknya korban sipil, termasuk perempuan dan anak-anak.

Oleh karenanya, Presiden Jokowi meminta Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi untuk hadir dalam pertemuan luar biasa para Menlu negara-negara yang tergabung dalam organisasi negara muslim dunia (OKI) untuk terus mengupayakan evakuasi WNI yang saat ini masih terkendala kondisi lapangan.

"Indonesia tidak akan tinggal diam melihat korban sipil terus berjatuhan, melihat ketidakadilan terhadap rakyat Palestina yang trus terjadi," kata Jokowi.

"Indonesia bersama-sama dengan OKI mengirimkan pesan kuat kepada dunia untuk menghentikan eskalasi, menghentikan penggunaan kekerasan, dan bisa fokus pada masalah kemanusiaan dan menyelesaikan," ujarnya.

Baca juga: Konsulat Palestina Harap Indonesia Gunakan Posisi Politiknya Desak Negara Lain untuk Hentikan Israel

Lebih lanjut, Jokowi menjelaskan bahwa akar persoalan Palestina dan Israel adalah pendudukan oleh Israel atas Palestina.

"Sekaranglah saatnya dunia berdiri bersama membangun solidaritas global untuk menyelesaikan masalah Palestina secara adil dan menetapkan parameter internasional yang telah disepakati," ungkap Jokowi.

"Ini akan terus Indonesia suarakan di berbagai kesempatan dan forum internasional termasuk saat bilateral dengan perdana menteri arab saudi dan di KTT ASEAN-GCC esok hari," tambahnya.

Sebelumnya, sebuah RS di Gaza terkena serangan pada Selasa (17/10/2023). Otoritas Gaza mengatakan, serangan tersebut berasal dari Israel.

Baca juga: Sekjen PBB Serukan Gencatan Senjata Kemanusiaan Segera dalam Perang Hamas-Israel

Namun, selang beberapa saat, Israel mengatakan bahwa sebuah roket Palestina telah menyebabkan ledakan tersebut.

Jumlah korban tewas dalam serangan di RS Gaza tersebut adalah yang tertinggi dari semua insiden di Gaza yang pernah dilaporkan setelah perang Hamas-Israel pecah pada 7 Oktober lalu.

Sebagaimana dikutip dari Reuters, Menteri Kesehatan di pemerintahan Gaza yang dikelola Hamas, Mai Alkaila, menuduh Israel melakukan "pembantaian" di RS Al Ahli.

Serangan tersebut menewaskan ratusan orang dan terjadi selama 11 hari pengeboman Israel di Gaza.

Seorang kepala pertahanan sipil Gaza bahkan mengatakan, 300 orang tewas. Sementara seorang pejabat Kementerian Kesehatan mengatakan 500 orang tewas.

Hamas mengatakan bahwa ledakan tersebut sebagian besar menewaskan para pengungsi.

Baca juga: Daftar Cawapres ke KPU, Mahfud Klaim Sudah Dapat Surat Izin Jokowi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com