Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Dinilai Mulai Pisahkan Ganjar dari Bayang-bayang Jokowi

Kompas.com - 18/10/2023, 10:39 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo tidak hadir dalam pengumuman calon wakil presiden (cawapres) PDI Perjuangan (PDI-P) di Kantor DPP PDI-P, Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat pada Rabu (18/10/2023) hari ini.

Presiden yang merupakan kader PDI-P itu sedang berada di Beijing, China dalam rangka kunjungan kerja.

Dalam dua kali pemilihan umum (Pemilu), yakni pada 2014 dan 2019, Jokowi maju sebagai capres dari PDI-P.

Baca juga: Jokowi Tak Hadiri Pengumuman Cawapres Ganjar, Puan Tegaskan Tak Pecah Kongsi

Pengumuman cawapres PDI-P yang akan mendampingi calon presiden (capres) Ganjar Pranowo dimulai pukul 10.20 WIB.

Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dan jajaran petinggi PDI-P telah hadir di lokasi acara. 

Hadir pula para pimpinan parpol koalisi PDI-P, yakni dari PPP, Hanura, dan Perindo.

Pengamat politik Ray Rangkuti mengatakan, ketidakhadiran Presiden Jokowi sebagai bentuk sikap dari PDI-P saat ini.

Ray menilai, PDI-P berupaya memasifkan keanggotaan Jokowi dalam parpol.

"Ada nuansa PDI-P memasifkan keanggotaan Pak Jokowi. Besar kemungkinan nantinya Pak Jokowi tidak dilibatkan di aktivitas-aktivitas berat dari PDI-P," ujar Ray dalam siaran langsung Kompas TV pada Rabu.

"Termasuk untuk aktivitas pengumuman cawapres Pak Ganjar ini," kata dia.

Baca juga: Pengamat: Kalau Mahfud Jadi Cawapres Ganjar, Prabowo Bisa Saja Tak Peduli dan Pilih Gibran

Ray juga menilai, dalam dua bulan belakangan ini PDI-P juga terlihat berupaya memisahkan Ganjar Pranowo dengan sosok Jokowi.

Hal tersebut semakin jelas saat Presiden Jokowi sibuk dengan aktivitasnya, sedangkan Ganjar Pranowo juga sibuk dengan aktivitas sebagai cawapres.

"Dua bulan ini sudah dilatih Pak Ganjar jalan terus, Pak Jokowi tampak sibuk dengan agenda lain dan sikap lain," kata Ray.

"Kenyataannya adalah adanya peningkatan (elektabilitas) dua persen persen, apabila Ganjar tidak ikut bayang-bayang Pak Jokowi, maka penerimaan publik tak terlalu negatif tapi malah masih dapat respons positif dari masyarakat," ujar dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Nasional
Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Nasional
Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Nasional
Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com