JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Forum Bisnis Indonesia-China yang digelar di China World Hotel, Beijing, China, pada Senin (16/10/2023).
Saat menyampaikan sambutannya, Presiden Jokowi mengapresiasi investasi dan kontribusi para pengusaha China dalam pembangunan di Indonesia.
"Saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih atas investasinya, atas kontribusinya dalam pembangunan Indonesia," ujar Jokowi, sebagaimana dilansir siaran pers Sekretariat Presiden, Selasa (17/10/2023).
Menurut Jokowi, pada 2013, China berada di urutan 12 kontributor foreign direct investment (FDI) di Indonesia. Akan tetapi, pada 2022, China sudah berada di urutan kedua.
Baca juga: Jokowi Minta Investor China Tak Khawatir soal Pemilu
Presiden Jokowi mengungkapkan, cara berinvestasi para pengusaha China ke Indonesia sudah cepat dan tepat.
Kepala Negara pun menganalogikannya seperti Bruce Lee dengan gerakan wing chun-nya.
Ia kemudian meyakini bahwa investasi China di Indonesia akan terus meningkat dan menjadi kontributor FDI teratas dalam satu hingga dua tahun ke depan.
"Saya yakin jika terus konsisten seperti ini, saya yakin dalam setahun dua tahun ke depan, saya yakin China bisa menjadi peringkat yang pertama dan sebagai kontributor FDI di Indonesia dan itu yang saya tunggu-tunggu," katanya.
Baca juga: Erick Thohir Dampingi Jokowi ke China, Teken Kerja Sama Senilai Rp 192,82 Triliun
Keyakinan Presiden Jokowi tersebut dikarenakan saat ini Indonesia tengah fokus untuk melakukan hilirisasi industri terhadap berbagai komoditas, seperti nikel, tembaga, timah, dan minerba lainnya.
Indonesia juga tengah fokus membangun ekosistem kendaraan listrik terintegrasi untuk menjadi bagian penting dari rantai pasok dunia.
"Ini butuh alih teknologi tinggi serta investasi, apalagi jika dipadukan dengan penggunaan sumber energi hijau yang sangat melimpah di Indonesia untuk menghasilkan produk-produk hijau, untuk menciptakan ekosistem ekonomi hijau," kata Jokowi.
Presiden juga menjelaskan bahwa potensi energi baru terbarukan di Indonesia sangat besar hingga mencapai 3.600 gigawatt.
Beberapa di antaranya, yaitu 3.200 gigawatt dari tenaga surya dan terdapat 4.400 sungai untuk energi hidro.
Selain itu, Indonesia juga sedang membangun Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dengan konsep kota hijau dalam rimba yang 60 persennya adalah hutan, kota netral karbon pertama di Indonesia.
Presiden Jokowi mengatakan, pembangunan infrastruktur dasar dan pusat pemerintahan diperkirakan tahun depan akan bisa diselesaikan.