Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ICW: Ketua KPK "Halu" Merasa Diserang Balik karena Isu Pemerasan ke Syahrul Yasin Limpo

Kompas.com - 11/10/2023, 19:40 WIB
Syakirun Ni'am,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Kurnia Ramadhana menilai pernyataan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri yang merasa diserang balik oleh koruptor dengan isu dugaan pemerasan terhadap Syahrul Yasin Limpo merupakan halusinasi.

Adapun, Syahrul merupakan mantan Menteri Pertanian (Mentan) yang saat ini telah ditetapkan sebagai tersangka dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan) oleh KPK.

Namun, di tengah penyidikan kasus itu, Polda Metro Jaya mengusut dugaan pemerasan oleh pimpinan KPK terhadap Syahrul. Foto pertemuan Syahrul dan Firli juga beredar.

“Pernyataan Firli Bahuri yang mengatakan bahwa pelaporan dugaan tindak pidana korupsi berupa pemerasan yang disinyalir dilakukan oleh Pimpinan KPK terhadap mantan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, merupakan bentuk serangan balik koruptor memperlihatkan bahwa dirinya sedang berhalusinasi,” kata Kurnia kepada Kompas.com, Rabu (11/10/2023).

Baca juga: Mencuatnya Desas-desus Penggeledahan Rumah Firli Bahuri, Buntut Dugaan Pemerasan Syahrul Yasin Limpo

Kurnia mengatakan, pihaknya melihat proses hukum yang saat ini tengah bergulir di Polda Metro Jaya justru merupakan bentuk upaya membersihkan KPK dari pimpinan yang korup.

Seharusnya, kata Kurnia, Firli Bahuri mendukung kerja-kerja tim penyidik Polda Metro Jaya.

“Bukan justru menyebarkan pernyataan semacam itu,” ujar Kurnia.

Di sisi lain, ICW melihat proses hukum dugaan pemerasan pimpinan KPK yang tengah bergulir di Polda Metro Jaya tidak menggugurkan kasus korupsi Syahrul di lembaga antirasuah. Sebab, dua perkara itu ada di koridor yang berbeda.

Lebih lanjut, ICW mendesak Polda Metro Jaya segera menemukan terduga pelaku pemerasan terhadap Syahrul.

Baca juga: IPW Ungkap Kapolrestabes Semarang Kerabat Syahrul Yasin Limpo dan Eks Anak Buah Firli Bahuri

Mereka juga meminta KPK mengumumkan tersangka dugaan korupsi di Kementan dan mengungkap detail perbuatan para pelaku kepada publik.

“Menahan pelaku dugaan tindak pidana korupsi di Kementerian Pertanian,“ kata Kurnia.

Sebelumnya, Firli Bahuri mengaku merasa mendapat serangan balik dari koruptor dengan isu dugaan pemerasan terhadap Syahrul dan penerimaan uang miliaran rupiah.

Meski demikian, ia mengklaim KPK tetap akan mengusut dan mengungkap kasus itu sampai tuntas.

"Sangat mungkin saat ini para koruptor bersatu melakukan serangan, apa yang kita kenal dengan istilah when the corruptor strike back," kata Firli.

Baca juga: Digugat Syahrul Yasin Limpo, KPK: Kami Siap Hadapi

Firli membenarkan foto yang mengabadikan pertemuannya dengan Syahrul di lapangan badminton. Menurutnya, foto itu diambil pada 2 Maret 2022.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Nasional
Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Nasional
Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Nasional
Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Nasional
Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Nasional
Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Nasional
Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Nasional
Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Nasional
Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Nasional
Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Nasional
Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Nasional
Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

Nasional
Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com