Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jannus TH Siahaan
Doktor Sosiologi

Doktor Sosiologi dari Universitas Padjadjaran. Pengamat sosial dan kebijakan publik. Peneliti di Indonesian Initiative for Sustainable Mining (IISM). Pernah berprofesi sebagai Wartawan dan bekerja di industri pertambangan.

Jika Tidak dengan Prabowo, Lantas Siapa Pendamping Ideal Ganjar Pranowo?

Kompas.com - 01/10/2023, 06:15 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

WACANA memasangkan Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto cukup ramai dibicarakan belakangan.

Wacana tersebut mencuat nyaris bersamaan dengan bergabungnya Kaesang Pangarep, anak bungsu Presiden Joko Widodo dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI), lalu ujuk-ujuk langsung didapuk jadi Ketua Umumnya.

Ditambah lagi pernyataan Puan Maharani dan Ganjar Pranowo yang secara diplomatis tidak membantah kemungkinan "merger" antara Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.

Keduanya justru menekankan bahwa dinamika politik nasional saat ini masih sangat fleksibel dan bisa berubah kapan pun, termasuk kemungkinan "merger" antara kedua kandidat.

Dan wacana tersebut semakin menyulut spekulasi saat Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto bertemu baru-baru ini. Publik dan para pengamat mulai berspekulasi bahwa topik pemasangan Ganjar dan Prabowo menjadi salah satu topik utama pertemuan.

Spekulasi akhirnya terbantahkan oleh pernyataan Arsjad Rasyid, Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024, yang mengatakan bahwa tak ada topik soal rencana pemasangan Ganjar dan Prabowo dalam pertemuan Megawati dan Prabowo.

Dalam pembukaan Rakernas IV PDIP di Jakarta sehari lalu, juga mempertegas ketidaknyataan wacana tersebut, di mana Megawati, Ganjar, dan Jokowi tidak sama sekali mengangkat isu tersebut dalam pidato mereka.

Seperti yang sempat saya bahas di tulisan terdahulu, wacana pemasangan tersebut sangat tidak masuk akal, baik dari sisi kalkulasi teknis politik, dari sisi rasionalitas politik, maupun dari sisi etika politik terkait aspirasi yang sudah terlanjur berkembang di kalangan pemilih PDIP di mana Ganjar Pranowo adalah bakal calon presiden, bukan bakal calon wakil presiden.

Dengan kata lain, mempertahankan potensi keberadaan tiga pasangan calon dalam pemilihan presiden 2024, adalah opsi yang paling bisa diterima akal sehat dan kalkulasi rasional politik di satu sisi dan paling etis secara moralitas politik di sisi lain.

Tiga pasangan bakal calon sudah menjadi representasi aspirasi politik yang berkembang selama ini.

Lantas, jika memang wacana pemasangan Ganjar dan Prabowo yang disertai dengan wacana pemilihan satu putaran tidak bisa dipertahankan, begitu pula dengan peluang Ridwan Kamil (RK) yang seketika akhirnya juga ikut menghilang, pertanyaannya kemudian adalah, siapakah yang akan menjadi bakal calon wakil presiden untuk Ganjar Pranowo?

Melihat perkembangan isu bakal calon wakil presiden Ganjar belakangan ini, terutama setelah nama RK menghilang dari ekuasi politik bakal calon presiden Ganjar Pranowo, nama Mahfud MD adalah nama yang masih bertahan dengan baik di dalam peredaran isu terkait.

Bertahannya nama Mahfud MD cukup bisa dimaklumi. Pertama, latar belakang Mahfud yang berasal dari kaum Nahdliyin tentu menjadi pertimbangan utama PDIP.

Kedua, PDIP ternyata juga masih memberikan pertimbangan utama pada penguasaan wilayah pemilihan Jawa Timur, yang notabene sebagai kantong utama pemilih Nahdliyin.

Ketiga, tentu PDIP juga berkaca pada sejarah koalisi PDIP yang memang selalu mesra dengan tokoh Nahdliyin dan organisasi Nahdliyin Nahdlatul Ulama (NU).

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com