JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) mengusulkan pembentukan angkatan siber di TNI untuk melengkapi tiga matra yang sudah ada, yakni Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), dan Angkatan Udara (AU).
Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto mengungkapkan, ancaman terhadap Indonesia dalam beberapa tahun ke depan adalah terkait pertarungan antara Amerika Serikat (AS) dan China.
“Yang kemudian berpengaruh ke Indonesia,” kata Andi dalam konferensi pers di Kantor Lemhannas, Jakarta Pusat, Senin (18/9/2023).
Andi mencontohkan tragedi Pearl Harbor pada 1941, di mana Jepang menyerang pangkalan militer AS.
“Jepang menyerang Pearl Harbor. Kemudian, pada Maret 1942, karena Jepang membutuhkan energi, membutuhkan minyak, Jepang kemudian masuk Balikpapan,” ujar Andi.
Baca juga: TNI Kaji Usulan Pembentukan Angkatan Siber untuk Lengkapi Tiga Matra
“Perangnya bukan antara Jepang dan Hindia Belanda, tetapi perang antara AS dan Jepang. Kira-kira situasinya akan mengulang,” katanya melanjutkan.
Dihubungkan dengan konteks ancaman saat ini, Andi mengatakan, Indonesia berpotensi menjadi sasaran AS maupun China.
“Serangan pertama mereka di era seperti ini pasti serangan siber. Kalau mereka ingin melakukan mengokupasi suatu titik di Indonesia, serangan pertama mereka pasti serangan udara,” kata Andi.
Andi mengungkapkan, setelah serangan siber, barulah pendaratan melalui laut.
Baca juga: Gubernur Lemhannas: Indonesia Alami 2.200 Serangan Siber Tiap Satu Menit
Namun, Andi mengatakan, tidak banyak negara yang bisa melakukan serangan siber ke Indonesia.
Andi menyebut ada sekitar empat negara yang bisa melancarkan serangan siber, meski ia tidak menyebut negara mana saja.
“Kalau ancamannya berkaitan dengan kemampuan siber, kemampuan udara di empat negara itu, maka kita punya PR (pekerjaan rumah) untuk melakukan modernisasi,” ujar Andi.
Andi mengungkapkan, Lemhannas sudah satu kali melakukan kajian serangan siber itu.
Oleh karena itu, Lemhannas saat ini mengusulkan peta jalan bagaimana meng-upgrade kemampuan siber yang dimiliki oleh TNI.
Baca juga: Munculnya Usulan Pembentukan Angkatan Siber TNI yang Dinilai Masih Prematur
“Nah itu yang menjadi konsentrasi kami untuk mengusulkan peningkatan kapasitas siber yang sekarang ada di TNI,” kata Andi.