Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Litbang Kompas: "Undecided Voters" Paling Banyak di Kategori Usia Lebih dari 60 Tahun

Kompas.com - 18/09/2023, 17:01 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Survei Litbang Kompas yang digelar pada 27 Juli-7 Agustus 2023 memperlihatkan semakin tingginya angka undecided voters atau pemilih yang belum menentukan pilihan untuk calon presiden (capres) di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Dilansir dari hasil survei yang dimuat di Harian Kompas pada Senin (18/8/2023), ada lima kategori usia yang dikelompokkan, yakni pemilih usia 17-23 tahun, usia 24-40 tahun, usia 41-60 tahun, dan usia lebih dari 60 tahun.

Untuk kelompok pemilih berusia 17-23 tahun, tercatat ada 24,9 persen yang belum menentukan siapa capres yang akan dipilih.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: 5 Bulan Jelang Pemilu, Pemilih yang Bimbang Tentukan Capres Makin Besar

Lalu pada kelompok usia 24-40 tahun, ada 25,1 persen pemilih yang menyatakan belum menentukan siapa pilihan capres-nya.

Kemudian untuk kelompok pemilih berumur 41-60 tahun, ada 30,4 persen pemilih yang belum menentukan capres pilihan mereka.

Sementara itu, untuk kelompok pemilih berusia lebih dari 60 tahun jumlah yang belum menentukan pilihan capres sebanyak 42,1 persen.


Survei yang dilakukan oleh Litbang Kompas juga mencatat kondisi undecided voters secara umum pada Mei dan Agustus 2023.

Baca juga: Kelakar Ganjar di Kuliah Kebangsaan UI: Tidak Yakin Diundang kalau Namanya Tak Ada di Survei

Pada Mei, persentase undecided voters sebesar 16,1 persen. Lalu pada Agustus jumlahnya turun ke 11,6 persen.

Namun, untuk undecided voters yang belum menentukan pilihan capresnya mengalami kenaikan.

Litbang Kompas mencatat, pada Mei 2023 para pemilih yang belum tentukan pilihan capres ada 24,7 persen.

Sementara itu, pada Agustus 2023, ada 27,9 persen undecided voters yang belum menentukan pilihan capres.

Survei Litbang Kompas secara periodik dilakukan melalui wawancara tatap muka pada 27 Juli - 7 Agustus 2023.

Baca juga: Dengan Undecided Voters, SMRC Prediksi Jokowi-Maruf 58,2 Persen, Prabowo-Sandiaga 41,8 Persen

Sebanyak 1.364 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi Indonesia.

Menggunakan metode ini pada tingkat kepercayaan 95 persen dengan margin of error penelitian sebesar plus minus 2,65 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com