Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Pertamina NRE Raih Peringkat ESG Rating Terbaik Ke-3 Dunia

Kompas.com - 13/09/2023, 14:50 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pertamina & New Renewable Energy (PNRE) atau Pertamina NRE meraih posisi terbaik ketiga secara global untuk sektor Independent Power Producer & Trader (IPP & Traders) berdasarkan Sustainalytics Environmental, Social, and Governance (ESG) Risk Rating.

Capaian tersebut didapat Pertamina NRE setelah menerima hasil penilaian ESG Rating dengan skor 13.0 atas tingkat risiko kategori Low Risk.

“Ini pencapaian yang membanggakan, Pertamina NRE menduduki posisi ketiga terbaik untuk nilai ESG di sektor IPP & Traders,” ucap Chief Executive Officer (CEO) Pertamina NRE Dannif Danusaputro dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (13/9/2023).

Pencapaian tersebut, lanjut dia, menunjukkan bahwa Pertamina NRE memberikan bukti nyata atas komitmennya dalam implementasi aspek-aspek ESG pada kegiatan pengelolaan perusahaan yang berkelanjutan.

Baca juga: Kelola 42 Blok Migas, Pertamina Hulu Energi Capai Produksi 1 Juta Barrel Setara Minyak Per Hari

Pertamina NRE merupakan sub holding Pertamina yang menjadi garda terdepan dalam transisi energi melalui pengembangan energi bersih.

Sub holding yang dioperasikan melalui PT Pertamina Power Indonesia tersebut memfokuskan bisnisnya ke dalam tiga pilar, yaitu solusi rendah karbon atau low carbon solutions, energi terbarukan atau renewable energy, serta membangun bisnis baru atau new and future business.

Pada kesempatan tersebut, Vice President (VP) Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menyampaikan bahwa capaian yang diraih oleh Pertamina NRE merupakan hasil kerja sama kuat antara fungsi sustainability di Pertamina dengan para sub holding.

“Kerja sama baik antara fungsi sustainability di Pertamina dengan tiap sub holding telah berhasil membawa Pertamina Grup meraih empat ESG rating dari Sustainalytics,” ucap Fadjar.

Baca juga: Bisa Dibeli Mulai Rp 10.000, Simak Imbal Hasil Reksa Dana ESG Ini

Selain Pertamina NRE, Pertamina Grup yang telah mendapatkan ESG rating dari Sustainalytics saat ini adalah PT Pertamina (Persero) dengan skor 22,9, PT Kilang Pertamina Internasional skor 24,2, dan PT Pertamina Hulu Energi dengan skor 31,2.

Sustainalytics merupakan lembaga ESG rating global terkemuka yang melakukan penilaian atas eksposur risiko ESG dari suatu perusahaan. Penilaian ini diberikan kepada perusahaan yang melakukan kegiatan operasi dan bisnis dalam industri tertentu.

Dalam pengukuran dan penilaian ESG rating, Sustainalytics mengukur eksposur perusahaan terhadap risiko ESG material pada industri spesifik dan seberapa baik perusahaan mengelola risiko tersebut.

Sustainalytics membagi nilai ESG ke dalam lima kategori berdasarkan kinerja perusahaan dalam mengelola risiko ESG dan risiko bisnisnya.

Baca juga: Isu ESG Krusial di Industri Pertambangan, Ini Upaya Antam Laksanakan Bisnis Berkelanjutan

Lima kategori tersebut, mulai dari nilai 0-10 masuk dalam kategori Negligible Risk, nilai 10-20 masuk dalam kategori Low Risk, nilai 20-30 masuk dalam kategori Medium Risk, dan nilai 30-40 masuk dalam kategori High Risk, serta nilai 40 ke atas masuk dalam kategori Severe Risk.

Semakin kecil nilai yang diperoleh akan semakin baik karena menunjukkan nilai risiko yang rendah. Minimnya risiko berarti mengindikasikan bahwa kualitas pengelolaan ESG dari perusahaan tersebut semakin baik.

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission (NZE) 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs).

Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan ESG di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com