Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kamis Sibuk di Panggung Politik: Anies Sungkem ke Ibu Muhaimin, Demokrat Bongkar "Pengkhianatan" Nasdem

Kompas.com - 01/09/2023, 05:45 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kamis, 31 Agustus 2023, menjadi hari yang sibuk di panggung politik. Dalam satu hari saja, situasi politik berubah drastis.

Kehebohan ini menyeret nama bakal calon presiden (capres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan, serta dua partai politik pendukung Anies, Nasdem dan Demokrat.

Nama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar juga tak luput dari pusaran keributan.

Baca juga: Soal Duet Anies-Muhamin, PKB Bakal Minta Pendapat Kiai

Kegaduhan bermula dari kabar Anies yang sowan ke ibunda dari Muhaimin, Muhassonah Hasbullah, di Pondok Pesantren Mambaul Maarif Denanyar, Jombang, Jawa Timur, Kamis (31/8/2023). Dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Anies berkunjung ke kediaman ibunda Muhaimin bersama Istrinya, Ferry Farhati.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengaku datang untuk bersilaturahmi dan meminta doa kepada Muhassonah. Agenda silaturahmi tersebut melengkapi safari politik Anies di Jombang.

"Kami alhamdulillah bersyukur sekali bisa sampai di sini," kata Anies.

Tak hanya mengunjungi kediaman ibunda Muhaimin, Anies juga bertolak ke Pondok Pesantren Tebuireng, pesantren yang didirikan oleh pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH Hasyim Asy'ari.

Publik berspekulasi, safari politik Anies ini merupakan sinyal pembentukan poros politik baru.

Bakal calon presiden (Bacapres) Koalisi Perubahan dan Perbaikan (KPP) Anies Baswedan sowan ke Ibunda Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhassonah Hasbullah di Pondok Pesantren Mambaul Maarif Denanyar, Jombang, Jawa Timur, Kamis (31/8/2023).Istimewa Bakal calon presiden (Bacapres) Koalisi Perubahan dan Perbaikan (KPP) Anies Baswedan sowan ke Ibunda Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhassonah Hasbullah di Pondok Pesantren Mambaul Maarif Denanyar, Jombang, Jawa Timur, Kamis (31/8/2023).

Nyanyian Demokrat

Kamis sore, muncul kabar yang tak kalah menggegerkan diungkap oleh Partai Demokrat. Partai bintang mercy itu tiba-tiba menyebutkan, Anies menggandeng Muhaimin sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) untuk Pemilu 2024.

Padahal, Anies dan Muhaimin berada di poros politik berbeda. Anies dicapreskan oleh Nasdem dan didukung oleh Partai Demokrat serta Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Sementara, setahun belakangan, PKB berkoalisi dengan Gerindra mendukung pencapresan Prabowo Subianto. Belakangan, Prabowo mendapat amunisi dukungan tambahan dari Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Dalam keterangan tertulisnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Demokrat Teuku Riefky Harsya mengatakan, nama Muhaimin ditunjuk langsung oleh Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.

Katanya, keputusan itu diambil secara sepihak oleh Surya Paloh setelah ia bertemu dengan Muhaimin di markas Nasdem di Menteng, Jakarta, Selasa (29/8/2023).

“Secara sepihak, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai cawapres Anies tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS,” ujar Riefky dalam keterangannya, Kamis (31/8/2023).

Bakal calon presiden (bacapres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kompak menghadiri acara pagelaran Wayang Kulit di Kantor DPP PKS, TB Simatupang, Jakarta Selatan, Minggu (27/8/2023) malam.KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN ADITYA Bakal calon presiden (bacapres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kompak menghadiri acara pagelaran Wayang Kulit di Kantor DPP PKS, TB Simatupang, Jakarta Selatan, Minggu (27/8/2023) malam.
Usai pertemuan itu, lanjut Riefky, Surya langsung memanggil Anies untuk menyampaikan keputusan tersebut. Ternyata, Anies setuju dirinya berpasangan dengan Muhaimin pada pemilu presiden (pilpres) mendatang.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com